Suara.com - Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berjanji menghentikan impor minyak, apabila terpilih di Pemilihan Presiden 2019. Pasalnya, selama ini yang dirasakan justru Indonesia tengah mengalami krisis energi.
Anggota BPN Prabowo – Sandiaga, Sudirgo Purbo mengungkapkan, kalau Indonesia sudah lama menjadi negara pengimpor minyak. Impor minyak dilakukan Indonesia karena minyak bumi yang dimiliki Indonesia ternyata tidak mampu menutupi kebutuhan masyarakat.
"Posisi energi Indonesia sekarang sudah dalam kondisi yang sudah di ICU. Krisis, kenapa? Produksi minyak kita 750.000 barel per hari, sisanya ditutupi impor," kata Sudirgo di Prabowo – Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019).
Dari data yang dimilikinya, kebutuhan minyak bumi di Indonesia mencapai 1,7 barel di tahun 2018. Padahal, produksi minyak di Indonesia hanya 750.000 barel per hari.
Sudirgo menilai kalau masalah kurangnya pasokan energi dari dalam negeri merupakan masalah kedaulatan bangsa. Apabila pasokan energi dalam satu negeri, tentu akan berimbas kepada terancamnya kedaulatan.
Oleh sebab itu, Sudirgo mengatakan, harus ada solusi untuk menghilangkan kebiasaan Indonesia mengimpor minyak. Dirinya meyakini kalau di bawah kepemimpinan Prabowo – Sandiagam, impor tersebut dapat dihentikan.
Dirinya menambahkan kalau solusi untuk mengimpor minyak itu bisa dengan cara memaksimalkan pengembangan energi terbarukan berbasis tumbuhan, matahari dan angin.
"Salah satu komitmen Prabowo - Sandiaga jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden adalah mengurangi impor minyak dengan cara meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan," pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo Jaim di Hadapan Awak Media: Saya Tak Boleh Joget Lagi
Berita Terkait
-
Fadli Zon Puji Aksi Tantan yang Beri Dukungan ke Prabowo di Gedung PBB
-
Ustaz Abdul Somad Temui Ulama NU, Begini Reaksi Kubu Prabowo
-
BPN: UU ITE Kerap Dipakai Pejabat Negara untuk Mengkriminalisasi Masyarakat
-
Gagal Besuk Ahmad Dhani di Rutan, Lieus: Aturan Karutan Jahat Sekali
-
TKN Pertanyakan Kubu Prabowo Gelisah Terkait Tabloid Indonesia Barokah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK