Suara.com - Kampung nelayan Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah sempat disebut oleh Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi dalam debat capres yang digelar di Holten Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2/2109).
Jokowi menyebut, dia sempat berkunjung tengah malam hanya berdua sopir tanpa pengawalan, demi mendengar aspirasi serta keinginan warga pesisir dan nelayan setempat.
Pernyataan Jokowi itu menjawab paparan dari capres Prabowo Subianto yang menyoal banyaknya nelayan yang tak diperhatikan oleh pemerintah. Mulai dari akses permodalan, lingkungan, sampai fasilitas dalam jual beli produk perikanan nelayan.
Lantas, seperti apa wajah kampung nelayan Tambaklorok itu yang sempat disebut oleh Jokowi.
Kampung Tambaklorok berada di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, warganya mayoritas sebagai nelayan kecil. Daerah ini juga dikenal dengan langganan banjir rob. Sehingga perkampungan ini selalu dalam keadaan becek dengan jalan berlumpur dan rusak.
Kendati demikian, pasar ikan di Tambaklorok selalu ramai, ada Tempat Pelelangan Ikan atau TPI serta pasar ikan tradisional yang menjual hasil tangkapan nelayan. Ada pelabuhan sandar, tapi hanya bisa digunakan oleh kapal kecil karena perairan dangkal.
Beberapa presiden berganti, kampung nelayan Tambaklorok seperti tak pernah tersentuh secara infrastruktur. Padahal, Tambaklorok selalu dijadikan tempat strategis dalam kampanye baik calon presiden, parpol, dan calon legislatif.
Hingga di era Jokowi, kampung nelayan Tambaklorok mulai berkembang sejajar dengan daerah lain di Semarang. Saat ini telah digagas sebuah kampung bahari dengan merevitalisasi Kampung Tambaklorok dari segi infrastruktur.
Jalan yang membelah kampung kini dibeton dengan lebar lima meter terdiri dari dua ruas, dibuat pula taman pada median jalan dengan aksesoris modern. Bahkan pasar ikan yang becek kini sudah diganti dengan gedung permanen. Proyek itu kini tengah dikerjakan.
Baca Juga: Duh, Anies Ungkap Hampir Semua Rusun di Jakarta Bermasalah
Kampung Tambaklorok akan menjelma menjadi kampung bahari yang ditujukan sebagai pusat perdagangan ikan para nelayan yang berlayar di Laut Jawa. Kapal-kapal besar akan bisa singgah untuk menjual ikan di TPI Tambaklorok. Selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh Jawa Tengah dan daerah luar.
"Dari akses masuk dibuat patung ikan, sebagai penanda ini kampung nelayan. Jalan semua ditinggikan dan dicor," kata Mudakir selaku pengawas proyek, Senin (18/2/2019).
Menurut Mudakir, proyek yang dia kerjakan meliputi sarana MCK, taman sepanjang jalan dan pesisir laut. Serta membuat gardu pandang.
"Ini taman sepanjang pesisir, ada tempat duduk, berteduh, tempat sampah, bisa untuk santai menikmati suasana laut Tambaklorok," katanya.
Jalan itu, kata dia, dulu tak layak. Sekarang dibuat dengan berpaving dengan berhias lampu taman.
"Gardu pandang setinggi Tinggi 10 meter x 20 cm. Ada ruangan 2 x 30 meter, mampu dinaiki 15-20 orang. Gardu pandang juga sebagai gapura memasuki area publik kampung bahari ini," tuturnya.
Berkunjung Tengah Malam
Sholiha (56), salah satu warga Tambaklorok mengatakan, dia membenarkan jika Jokowi benar mendatangi kampungnya. Jokowi datang dengan tiba-tiba hanya satu mobil. Tak ada pengawalan khusus yang mencolok.
"Datang sekitar pukul 10 malam, karena jam nelayan melaut. Ya Pak Jokowi hanya ketemu warga dan nelayan yang tak melaut," ucapnya.
Sholiha mengaku, hanya Jokowi satu-satunya presiden Republik Indonesia yang mendatangi Tambaklorok. Presiden sebelum-sebelumnya tak pernah mendatangi atau memberikan program pembangunan.
"Saya dari lahir di Tambaklorok, hanya Pak Jokowi presiden yang datang ke sini, lainnya tak pernah," katanya.
Bahkan dia berterimakasih atas pembangunan infrastruktur di Tambaklorok. Kampungnya tak lagi becek. Jalannya halus dan ditata rapi.
"Meskipun rumah saya kena gusur untuk pembangunan pasar tapi saya dapat ganti untung. Warga lain juga yang kena pelebaran dapat ganti untung," tuturnya.
Dia mengaku, ada sekitar 30 rumah warga yang kena gusur. Sholiha tetap memilih tinggal di Tambaklorok dengan membeli tanah disekitarnya. Warga lainnya ada yang pindah.
"Alhamdulilah dapat ganti untung, malah bisa buat rumah baru, rumah lama itu reyot, bisa dikatakan tiang rumah kalau kesenggol kucing pun roboh," ucapnya bersyukur.
Dari uang ganti untung itu, dia bersama warga lainnya juga bisa menabung atau dibelikan barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Ada sisa 10 jutaan, buat modal jualan karena suami saya sudah 7 tahun tak melaut. Lainnya ada yang beli motor atau sekolahkan anak," katanya yang setiap hari berjualan di TPI Tambaklorok.
Sementara itu, Ketua RT 10/ RW 14 Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Amani Edi Santoso mengaku sangat senang nama desanya disebut Jokowi dalam debat capres semalam. Dia juga berharap proyek kampung bahari segera rampung.
"Tinggal dikontrol saja dalam pembangunannya, karena kampung desa sudah jadi bagus. Tapi kadang di pinggir kanal dermaga dekat ruang terbuka hijau, masih buat jemur ikan-ikan, dan kerap tidak dibersihkan hanya ditinggal begitu saja jadi kumuh," katanya, Senin (18/2/2019).
Adanya kampung bahari baginya dan warga sangat bermanfaat. Selain itu juga mengurangi kekumuhan di area tersebut.
"Dulu sebelum ada proyek Kampung Bahari kalau air pasang rob disini kumuh sekali, sekarang sudah tidak lagi. Tapi memang ada beberapa lahan yang belum selesai karena tidak sepakat dengan harga ganti untung," kata dia.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Foto Jokowi di Kampung Nelayan Tengah Malam Tanpa Pengawalan
-
Debat Capres, 2 Kandidat Sepakat Tingkatkan Kedaulatan Pangan
-
Eksperimen Sosial #PakJokowiSayaMauBilang nan Mengoyak Emosi
-
Komnas HAM Bedah Visi Misi Jokowi - Maruf Amin Hari Ini
-
Greenpeace: Lahan Prabowo Cerminkan Ketimpangan, Klaim Jokowi Berlebihan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf