Suara.com - Komisi Pemilihan Umum atau KPU memastikan tidak lagi menggunakan metode pertanyaan lewat tayangan video singkat di debat capres ketiga. Sesi pertanyaan lewat tayangan video itu dihapus berdasarkan usulan dari kedua tim kampanye paslon.
Ketua KPU, Arief Budiman mengatakan, dalam rapat persiapan debat capres ketiga, perwakilan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan untuk tidak lagi menggunakan metode pertanyaan lewat video singkat. Sebab, kata Arief, mereka mengaku kesulitan untuk menangkap isi dari tayangan video tersebut.
"Nah, kemungkinan kita akan ubah terkait dengan metode penyampaian pertanyaan melalui gambar film. Artinya, pertanyaan akan disampaikan oral," kata Arief di Kantor KPU, Jakarta Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).
Terkait hal itu, Arief mengungkapkan pihaknya sempat mengusulkan untuk menambah durasi pemutaran video menjadi 60 detik dari durasi sebelumnya 30 detik. Hal itu agar bisa lebih mudah dipahami oleh peserta debat. Meski begitu, kedua perwakilan tim kampanye paslon tetap keberatan.
Sebagai gantinya, Arief mengusulkan adanya sesi pertanyaan langsung dari audiens di debat capres ketiga mendatang. Namun, perwakilan kedua tim kampanye paslon menilai metode tersebut terlalu mepet jika diterapkan di debat ketiga.
"Mereka merespon positif, tapi menurut mereka persiapannya terlalu mepet. Jadi, mereka mengusulkan kalau toh metode itu mau diterapkan, itu bisa diterapkan di debat berikutnya, bukan di debat ketiga," ungkapnya.
Untuk diketahui, debat pilpres ketiga dijadwalkan akan berlangsung pada 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Debat ketiga akan menjadi ajang adu gagasan antara dua kandidat Cawapres 01 Ma'ruf Amin dan Cawapres 02 Sandiaga Uno dengan tema Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Budaya.
Berita Terkait
-
Debat Pilpres Terakhir Bakal Digelar 13 April, Ini Tema yang Akan Dibahas
-
KPU Sebut e-KTP WNA yang Viral Atas Nama Bahar Warga Cianjur
-
Prediksi Kecurangan di Pemilu 2019 dan Pilpres 2019
-
LSI: KPU Kurang Maksimal Sosialisasikan Waktu Pencoblosan Pemilu
-
Partai Berkarya: Elektabilitas Prabowo-Sandi Melonjak Usai Debat Capres
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik