Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah di Vietnam, Selasa pada malam menjelang pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pada pertemuan kali ini, kedua pemimpin itu akan membahas soal cara menerapkan janji Korea Utara untuk menghentikan program senjata nuklirnya.
Dilaporkan CNN, Kim dan Trump akan bertemu empat mata selama 20 menit sebelum makan malam bersama pejabat tinggi lainnya di Hanoi, Vietnam.
Trump dan Kim Jong Un dijadwalkan tiba di Hotel Sofitel Legend Metropole pada Selasa petang, sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Keduanya kemudian akan bertemu untuk pertama kalinya sejak Juni 2018 lalu. Untuk kemudian menghadiri jamuan makan malam bersama sejumlah pejabat AS dan Korut di hotel yang sama.
Trump dikabarkan akan didampingi Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, dan Pelaksana Kepala Staf Kepresidenan AS, Mick Mulvaney, dalam jamuan tersebut.
Sementara itu, Kim Jong-un akan ditemani Kim Yong-chol, salah satu pemimpin partai Buruh Korut, dan seorang pejabat lainnya yang belum diketahui identitasnya. Adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, juga kemungkinan hadir dalam acara tersebut.
Menurut Gedung Putih, jamuan makan malam diperkirakan berlangsung kurang lebih satu jam 35 menit.
Rapat dan acara makan malam hari ini dinilai sebagai pertemuan "pemanasan" demi mempererat keakraban antara kedua pemimpin. Suasana hati Trump dan Kim Jong Un dianggap menjadi salah satu penentu hasil pertemuan pekan ini.
Agenda utama pertemuan Trump dan Kim Jong-un diperkirakan akan berlangsung pada Kamis (28/2). Utusan AS dan Korut terkait KTT ini disebut telah menyusun dokumen awal deklarasi bersama yang kemungkinan akan disepakati Trump dan Kim Jong-un di akhir pertemuan.
Tempuh Perjalanan 3 Hari
Baca Juga: Terungkap Biaya Pernikahan Syahrini - Reino Barack di Masjid Tokyo Camii
Donald Trump tiba di Hanoi dengan pesawat kepresidenan AS Air Force One pada sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
"Baru sampai di Vietnam," tulisnya dalam pesan di Twitter. "Terima kasih untuk semuanya atas penerimaan yang sangat baik di Hanoi..." seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Kim Jong Un tiba lebih awal pada Selasa setelah menempuh perjalanan dengan kereta api selama tiga hari dan sejauh 3.000 kilometer dari ibu kota negaranya, Pyongyang, melalui China.
Dari sebuah stasiun perbatasan di Hanoi, ia melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil.
Kedua pemimpin, yang sebelumnya bertemu di Singapura pada Juni tahun lalu, akan melakukan pembicaraan empat mata pada Rabu petang.
Berita Terkait
-
Amerika Serikat Disebut Jalin Kerjasama Emas dengan Jaringan ISIS
-
Bakal Bertemu Lagi, Ini Tunggangan Donald Trump dan Kim Jong Un
-
Yuk, Intip Mobil Baru Koleksi Kim Jong Un
-
Kasus Korupsi e-KTP, KPK Siap Ambil Aset Milik Almarhum Johannes di AS
-
Bongkar Kasus e-KTP, 8 Penyidik KPK Terima Penghargaan dari Amerika Serikat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional