Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid alias HNW membantah adanya anggapan kalau pernyataan Capres Prabowo Subianto yang akan menjemput Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab jika terpilih di Pilpres 2019 disebut sebagai bagian dari kampanye.
HNW menilai pernyataan Prabowo itu merupakan bagian dari komitmen yang telah disepakati dengan Ijtima Ulama.
HNW menuturkan, di masa kampanye saat ini, segala sesuatu kerap dikaitkan dengan kampanye. Namun, ia memastikan kalau pernyataan Prabowo itu bukanlah bagian dari kampanye.
"Kalau itu kampanye saya mengatakan bahwa itu bukan kampanye. Tapi bahwa sekarang ini hari-hari kampanye, orang bisa menafsirkan apapun dikait-kaitkan," ujar HNW di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
HNW mengungkapkan, alasan Prabowo akan menjemput Rizieq Shihab jika terpilih di Pilpres 2019 itu berdasarkan kesepakatan dari Ijtima Ulama. Meskipun, saat ini Rizieq Shihab sudah dinyatakan tidak lagi memiliki masalah hukum di Indonesia.
"Perkara sekarang atau tidak itu faktor yang berbeda, tapi beliau (Prabowo) menyampaikan itu dalam posisi beliau ingin menyampaikan kepada publik beliau komitmen pada janjinya, dan janjinya adalah menjemput Habib Rizieq, bukan sekarang, tapi setelah beliau menang pemilu," ujarnya menjelaskan.
"Kalau beliau melaksanakan sekarang malah tidak sesuai dengan janjinya," sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN), Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Usman Kansong menilai seharusnya Prabowo tidak perlu menunggu menang di Pilpres 2019 jika berniat menjemput Rizieq Shihab.
Menurutnya, saat ini sebetulnya tidak ada halangan bagi Rizieq untuk pulang ke Indonesia dan kasus hukum yang menjerat Rizieq pun sudah dihentikan.
Baca Juga: Korupsi Dana Desa, Pak Kades Beli Mobil Bekas dan Ajak Istri Jalan-jalan
"Jadi ya kenapa harus menunggu menang dulu, lagian enggak akan menang juga kan gitu. Ya lucu juga sih, saya rasa ini hanya bagian dari kampanye saja. Aneh juga dan lucu seorang kepala negara misalnya harus melakukan hal seperti itu," ujar Usman.
Berita Terkait
-
Susul Jokowi, Prabowo Dialog Bersama 7 Organisasi Kesehatan di Bidakara
-
Guntur Romli Sebar 9 Foto Penyebar Hoaks Ratna Sarumpaet, Ada Prabowo
-
Prabowo-Sandi Ditolak di Beberapa Daerah, BPN Anggap Ada Elit yang Takut
-
Ricuh Saat Kampanye Prabowo di Yogya, Mobil Roy Suryo Kena Lemparan Batu
-
Kenapa Prabowo Mau Jemput Habib Rizieq Kalau Menang Pilpres?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati