Suara.com - Anak hilang sejak, Kamis (28/2/2019) kemarin. Diduga Anang hilang karena tenggelam di sungai di Sukabumi, Jawa Barat.
Anang adalah Warga Kampung Tangkolo, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Anang hilang berusia 57 tahun. Anang hilang setelah pamit berkebun.
Camat Simpenan, Iwan Gunawan menjelaskan berdasarkan informasi dari warga Anang biasa berkebun setiap pagi. Lokasi kebunnya berada di seberang Sungai Cimandiri beberapa kilometer dari rumah.
"Pak Anang ini selalu pulang duluan sekira pukul 13.00 WIB, menyebrang dengan rakitnya. Tidak ada saksi mata memang, cuman pihak keluarga merasa kehilangan karena sampai saat ini belum pulang kerumah," ujar Iwan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/2/2019).
Iwan menambahkan pihak keluarga dan warga sekitar sudah mencari Anang hilang dengan menyusuri tepi Sungai Cimandiri. Namun hanya menemukan rakit ban yang biasa dipakai Anang di Leuwi Ciseupan. Jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari lokasi yang biasa di gunakan menyebrang Anang.
"Sampai saat ini pak Anang belum diketemukan, karena kondisi cuaca hujan deras pencarian dihentikan sementara," pungkasnya.
Sementara itu, relawan BPBD Kecamatan Simpenan Yayan Bastiar menambahkan setelah mendapat laporan dari warga pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Muspika Kecamatan, Bhabinmas Polsek Simpenan serta unsur terkait lainya untuk mencari Anang hilang.
"Masyarakat menduga pak Anang hilang di sungai, pencarian kita lakukan besok pagi karena cuaca hujan deras, mudah mudahan bisa diketemukan secepatnya," singkatnya.
Baca Juga: Pemakaman Warga Hilang Diterjang Longsor di Sumenep
Berita Terkait
-
Cari Bebek Saat Hujan Deras, Nenek Hanimah Tewas Tersambar Petir
-
Disdukcapil Akui 23 dari 500 WNA di Sukabumi Punya e-KTP
-
Viral Video Emak-emak Dikasih Beras Bansos dan Nyatakan Dukung Jokowi
-
Dituduh Hina Islam, Anak Punk Diringkus Ormas Saat Turun Angkot
-
Jamkesda Dicabut, Balita Koma di Sukabumi Utang Rp 22 Juta ke Rumah Sakit
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu