Suara.com - Media sosial tak pernah lekang akan unggahan foto dan video dari para penggunanya. Sayangnya, dari ribuan bahkan jutaan unggahan itu tak sedikit yang dipenuhi berita bohong alias hoaks. Salah satunya adalah sebuah unggahan foto yang disebut anak-anak pengungsi Rohingya disiksa saat rezim komunis berkuasa.
Salah satu akun Facebook yang mengunggah foto tersebut adalah akun bernama Ijah. Foto tersebut diunggah pada 26 Februari 2019 pukul 19.45 WIB. Dalam unggahannya, akun tersebut menyertakan narasi:
"Relakah anak cucu kita dibikin seperti anak2 rohingya ini ketika komunis berkuasa... ???"
Dalam foto itu memperlihatkan sejumlah anak tengah bergantung tanpa menggunakan baju, hanya celana dalam saja.
Hingga Senin (4/3/2019) siang, unggahan itu menuia 18 komentar dan telah 8,9 ribu kali dibagikan saat tangkapan layar diambil. Kebanyakan komentar dalam unggahan itu merasa miris dan sedih dengan foto yang diselingi narasi soal anak-anak Rohingya itu.
Penjelasan:
Merunut laman Turnbackhoax.id, setelah ditelusuri, ternyata foto-foto tersebut bukanlah anak-anak Rohingya. Foto tersebut merupakan potret pelatihan kepada anak-anak calon atlet gimnastik di Kota Nanning, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China.
Foto itu digunakan oleh media asal Inggris, dailymail.co.uk dalam beritanya dengan judul “Torture or training? Inside the brutal Chinese gymnasium where the country’s future Olympic stars are beaten into shape” yang ditayangkan pada tanggal 1 Agustus 2012. Berikut kutipan beritanya:
[…] Her face etched with pain, a child trains for Olympic glory while her gymnastics trainer stands on her legs.
Baca Juga: Kelompok Ali Kalora Disebut Hanya Miliki 2 Pucuk M16 dan Revolver
The cartoon space rockets and animal astronauts on her tiny red leotard are a stark and powerful reminder of this little girl’s tender age as she trains as hard as any adult athlete in the Western world.
Nanning Gymnasium in Nanning, China, is one of many ruthless training camps across the country to which parents send their children to learn how to be champions.
But while training techniques appear extreme to Western eyes, they provide an insight into why China’s athletes at London 2012 seem so easily able to swim, dive, lift and shoot their way to victory.
Gymnastic stars are known for starting at an incredibly early age, and this group of children appear no different as they battled to complete the demanding routines on bars, rings, and mats.
Boys and girls who looked no older than five or six-years-old were tasked with swinging on beams, hanging from pairs of rings and bounding across floor mats during the physically strenuous training sessions.
The youngsters at the same training school will be hoping to emulate the success of 16-year-old swimming sensation Ye Shewin, who glided into the record books on Saturday night.
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Siswa SMA Berani Luruskan Berita Hoaks di Medsos
-
Begini Ucapan Maruf Amin yang Bikin Warga Banten Sakit Hati
-
Mahfud MD Minta Masyarakat Jangan Takut Laporkan Penyebar Hoaks
-
Kiai di Lampung Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin Lewat Gerakan Sate Jowo
-
Dukung Jokowi - Ma'ruf, Tokoh Lintas Agama Tulang Bawang Siap Tangkal Hoaks
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar