Suara.com - Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Hamdi Muluk mengatakan, masyarakat berhak mengetahui lebih dalam tentang calon-calon yang akan bertarung dalam Pemilu 2019.
Hamdi menerangkan, menjelang Pemilu 2019 peran lembaga survei yang kredibel diperlukan untuk membantu masyarakat menentukan pilihan Capres dan Cawapres atau peserta Pemilu 2019.
"Dari segi sosial-psikologi ada prinsip bahwa masyarakat punya rasa ingin tahu, ingin memvalidasi pendapat dia. Misalnya, kalau saya menyatakan prefer (lebih suka) dengan calon A, maka saya akan tanya-tanya. Lalu dari mana publik ingin tahu tentang calonnya itu? kan dari survei-survei ini harusnya," kata Hamdi di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2019).
Meski demikian, Hamdi meminta masyarakat dapat membedakan lembaga survei yang dapat dipercaya dan yang abal-abal. Sebab, lembaga survei abal-abal kerap muncul pada momentum tertentu, seperti Pemilu 2019.
"Sebenarnya mudah mengetahui survei abal-abal, bisa dilihat apakah orang yang terlibat punya akademik background, lalu apakah lembaganya kredibel, itu nanti berpengaruh juga terhadap metodologinya," jelasnya.
Hamdi beranggapan, lembaga survei seharusnya mampu menumbuhkan kepercayaan publik terhadap Pemilu itu sendiri. Terlebih, data yang di sajikan oleh lembaga survei harus dijelaskan pada publik guna membantu dalam menetukan pilihan masyarakat.
"Ini upaya untuk menumbuhkan kepercayaan publik, survei itu kan sebuah usaha ilmiah untuk mengumpulkan data, dan data-data itu banyak gunanya. Bukan hanya untuk diketahui pemilih saja, bisa juga untuk kajian teori, bisa untuk bahan data para ilmuwan, dan macam-macam," kata Hamdi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka