Suara.com - Mantan terdakwa kasus pembunuhan, Siti Aisyah mengaku ingin segera pulang ke kampung halamannya di Serang, Banten, dan istirahat setelah terbebas dari ancaman hukuman mati di Malaysia. Siti baru tiba di tanah air pada Senin (11/3/2019) kemarin
Siti yang sempat didakwa terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri dair Pemimpin Tinggi Korea Utara Kim Jong Un mengaku lelah setelah menjalani proses hukum di Malaysia.
“Mungkin saya perlu istirahat, jauh dari sorotan media-media. Ingin bersama keluarga dulu mencari suasana yang tenang,” kata Siti saat ditemui sejumlah media di Kantor Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Setelah dinyatakan bebas oleh hakim Pengadilan Tinggi Shah Alam, Kuala Lumpur, dan pulang ke tanah Siti terus menjadi sorotan media.
Siti Aisyah tidak menyangka bisa terbebas dari ancaman hukuman mati yang didakwakan padanya atas pembunuhan Kim Jong Nam, 13 Februari 2017.
“Mungkin baru bisa tidur setengah jam. Rasanya masih belum terasa nyata, masih kaget,” kata dia.
Untuk dietahui, Siti sempat ditahan selama dua tahun 23 hari di penjara Malaysia dan telah menjalani 66 kali persidangan sebelum akhirnya dinyatakan bebas.
Selama berada di dalam penjara, Siti ditempatkan di sel khusus yang ia huni seorang diri, terpisah dari tahanan yang lain.
Meski demikian, selama ditahan otoritas hukum Malaysia selalu memperlakukannya dengan baik.
Baca Juga: Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual di Jakarta Nomor Dua Se-Indonesia
“Pihak KBRI juga selalu memberi dukungan, begitu pula keluarga. Itu yang memberi saya semangat dan kuat sampai saat ini,” kata Siti.
Setelah bebas, perempuan berusia 27 tahun itu belum memikirkan rencana ke depan. Siti hanya ingin segera pulang ke Serang untuk berkumpul dengan keluarga dan putra semata wayang yang telah lama terpisah dengannya. (Antara)
Berita Terkait
-
Siti Aisyah Dibebaskan, Wapres JK: Pengadilan Malaysia Tidak Cukup Bukti
-
Cerita Jokowi Usai Bertemu Siti Aisyah di Istana
-
Ketua DPR Sebut Siti Aisyah Bebas karena Diplomasi Maksimal Pemerintah
-
Setelah Bebas, Siti Aisyah Bertemu Jokowi di Ruang Kredensia Istana Merdeka
-
Diundang Jokowi, Siti Aisyah Hanya Diam Saat Ditanya Wartawan di Istana
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan