Suara.com - Aksi penembakan masjid di Selandia Baru membuat geger publik setempat. Warga diminta tetap berada di rumah, sementara sekolah dan rumah sakit ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Dilansir dari laman situs Radio New Zaeland, Jumat (15/3/2019), aksi penembakan itu terjadi pada Jumat pagi waktu setempat. Setidaknya 30 orang dilaporkan telah terluka atau terbunuh oleh seorang pria bersenjata di sebuah masjid dekat Hagley Park, Kota Christchurch, Selandia Baru.
Salah satu saksi mengatakan, seorang pria yang mengenakan jaket gaya militer melepaskan tembakan di dalam masjid di Deans Ave.
Sementara seorang pekerja di daerah itu mengatakan, setidaknya 30 orang terluka atau terbunuh oleh seorang pria bersenjata itu.
Kepala Federasi Islam Selandia Baru, Dr Mustafa Farouk mengatakan, kepada RNZ bahwa hingga 500 orang berada di dalam masjid.
Farouk juga yakni anggota tim kriket dari Bangladesh dimungkinkan telah beribadah di masjid tersebut sebelum atau saat insiden terjadi.
Menurut dia, hari Jumat adalah hari besar umat Muslim, di mana di masjid tersebut setidaknya bakal ada antara 300 dan 500 jemaah datang pada hari Jumat.
Darah di Mana-mana
Sementara itu, seorang saksi lain mengatakan melihat setidaknya empat orang terbaring di tanah saat aksi penembakan terjadi.
Baca Juga: Kota di India Ini Larang Warganya Bermain PUBG Mobile
"Ada darah di mana-mana," kata saksi itu.
Polisi mengkonfirmasi ada seorang penembak aktif dan meminta warga Kota Christchurch tetap tinggal di dalam rumah dan melaporkan segala perilaku mencurigakan segera ke nomor darurat 111.
Sekolah-sekolah Christchurch juga telah ditutup termasuk Rumah Sakit Christchurch.
Saksi lain mengungkapkan, setidaknya ada 15 mobil polisi bersama dengan polisi bersenjata berada di dekat masjid.
Mereka mengatakan itu adalah situasi yang menakutkan dengan orang-orang berlarian di Deans Avenue, dengan polisi bersenjata di sekitar daerah itu.
Akibat insiden penembakan masjid itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern telah membatalkan semua kegiatannya pada Jumat ini.
Berita Terkait
-
30 Orang Jadi Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru Jumat Pagi
-
5 Kunci Liburan Seru Bareng Sahabat di Selandia Baru
-
8 Orang Tewas Dalam Insiden Penembakan Sekolah Dasar di Brasil
-
Akbar Tanjung Terkena Peluru Nyasar saat Razia di Eks Lokalisasi
-
Femmy Permatasari Bantah Pernikahannya di Selandia Baru Hasil Endorse
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo