Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai penampilan Ma'ruf Amin dalam debat pilpres ketiga, fokus dan visioner, jauh di luar dugaan banyak orang.
"Kiai Ma'ruf dengan pakaian berkain sarung khas ulama Indonesia, tapi memiliki pemahaman yang luas terhadap berbagai persoalan bangsa," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (17/3/2019) malam.
Menurut Hasto, Ma'ruf Amin mampu menjelaskan dengan baik sejumlah isu kekinian seperti, ten years challenge, stunting, platform digital, hingga rencana membuat opera house yang lebih hebat dari yang ada di Sydney Australia, tapi tetap tidak melupakan kearifan lokal.
"Jawaban-jawaban Kiai Ma'ruf ini menjadikan dia tampil lebih unggul dari Sandiaga Uno, yang praktis tanpa terobosan," katanya.
Publik Indonesia, kata Hasto, dapat melihat sosok Kiai Ma'ruf sebagai seorang ulama sarungan, tapi mampu menampilkan jati diri ke-Indonesiaan.
"Islam dihayati sebagai nilai, sebagai kekuatan pembawa kebaikan bagi semua orang dan seluruh isi alam raya. Islam dalam diri Kyai Maruf berkolaborasi sempurna dengan kemajuan, modernitas, dan tetap genuine dalam balutan tradisi nusantara," ujar dia lagi.
Menurut Hasto, ketegasan Kiai Ma'ruf bahwa kepemimpinannya akan memerangi informasi hoaks yang membunuh peradaban, mendapat apresiasi luas. Demikian halnya, dedikasinya bagi Indonesia maju serta komitmen menyiapkan kepemimpinan baru pada 2024 sangat diapresiasi oleh publik.
Dalam tampilan berpeci dan kain sarung, kata Hasto, Kiai Ma'ruf ternyata mampu mendominasi jalannya debat dengan figur bertampilan jas paling keren sekalipun.
"Jam terbang seorang pemimpin yang terus berdialektika dengan umat, serta kebersihan hati dan pikiran, ternyata menjadi faktor kunci keunggulan Kiai Maruf dibandingkan Sandiaga. Terbukti bahwa karakter jauh lebih penting dari pada tampilan. Terbukti, bahwa visi dan jiwa muda jauh lebih penting daripada sekedar berpenampilan muda, tapi miskin kebijaksanaan," imbuh Hasto.
Hasto juga mengucapkan selamat datang kepada Kiai Ma'ruf, pemimpin Islami yang penuh pemahaman kebijaksanaan lokal dan modern, di dalam alam pikiran dan gagasan.
Baca Juga: Dilanda Longsor Akibat Gempa, Wisata Air Terjun Tiu Kelep NTB Ditutup
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Sebut Startup Indonesia Capai 1.000, Benarkah?
-
Debat Lawan Maruf Amin, Prabowo: Sandiaga Hebat!
-
CEK FAKTA: Sandiaga Klaim BPJS Hentikan Biaya Pengobatan Kanker, Benarkah?
-
Penutup Debat; Sandiaga Tegaskan Satu Kartu, Maruf Amin Lawan Hoaks
-
CEK FAKTA: Sandi Sebut Siswa SMK Mendominasi Pengangguran, Benarkah?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sindir Pajak hingga Sembako, Ahmad Sahroni Muncul usai Rumah Dijarah: Alhamdulillah Saya Tak Korupsi
-
Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
-
Terekam CCTV! Trio 'Triceng' Beraksi: Bobol Pagar Bawa Kabur Motor, Ayam, Serta Sandal di Cipayung
-
Hidup dalam Bau Busuk, Warga Desak Penutupan RDF Rorotan
-
Gagah! Prabowo Serahkan Kunci Pesawat Angkut Terbesar TNI AU Airbus A400M, Ini Kehebatannya
-
MKD Cecar 7 Saksi Kasus 'Joget' DPR: Nasib Sahroni, Nafa Urbach hingga Uya Kuya Ditentukan
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Suhu Masih Panas hingga 37 Derajat Celsius
-
Dengar Keterangan Saksi dan Ahli, MKD Gelar Sidang Dugaan Pelanggaran Etik Sahroni hingga Eko Patrio
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Santai Digugat Buronan e-KTP, KPK Pede Hakim Bakal Acuhkan Praperadilan Paulus Tannos, Mengapa?