Suara.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dikritik dan dicap zalim karena telah menayangkan video aksi teroris menyerang dua masjid di Selandia Baru dalam kampanye politik jelang pemilihan umum pada 31 Maret mendatang.
Erdogan, pada Senin (18/3/2019), memutar video yang direkam dan disiarkan sendiri oleh pelaku teror itu dalam setidaknya tiga kampanye di Turki.
Sembari memutar video itu, Erdogan menyebut bahwa kelompok teroris kulit putih - seperti dalam serangan di Selandia Baru - ingin orang-orang Turki diusir dari Eropa.
"Mereka sedang menguji kita dari jarak 16.500 kilometer, dari Selandia Baru. Ini bukan aksi perorangan, tetapi diorganisasi," tuding Erdogan.
"Apa yang sedang diungkapkan oleh video ini? Bahwa kita tak boleh menyeberang ke sebelah barat Bosporus, Eropa. Tetapi dia boleh datang ke Istanbul, membunuh kita semua, mengusir kita dari tanah kita sendiri," kata Erdogan usai memutar video itu.
"Kita sudah menetap di sini selama 1000 tahun dan akan tetap berada di sini sampai kiamat, insyaallah," kata Erdogan, sembari menambahkan, "Kalian tak akan mengubah Istanbul menjadi Konstantinople."
Tak lupa Erdogan menyerang lawan politiknya dari partai CHP, Kemal Kilicdragolu. Erdogan memutar sebuah video, yang di dalamnya Kilicdragolu sedang berbicara tentang "akar terorisme di dunia Islam."
Partai AK pimpinan Erdogan memang akan bertarung dalam pemilu ketika Turki sedang dalam krisis ekonomi, yang ditandai dengan inflasi yang tinggi serta terjadinya krisis konstruksi.
Ironisnya pidato Erdogan itu disampaikan setelah Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, mendesak semua pihak untuk berhentik menggunakan bahasa-bahasa provokatif, setelah terjadinya tragedi Selandia Baru.
"Kita harus mulai menggunakan bahasa yang lain. Seluruh dunia harus stop mempromosikan bahasa-bahasa provoktif," kata Oktay.
Menanggapi Erdogan, Menteri Luar Negeri Winston Peters, menuding Presiden Turki itu tidak adil karena pidatonya bisa membahayakan warga negara Selandia Baru.
"Semua yang tidak merepresentasikan negara ini - mengingat (pelaku penembakan) bukan warga negara Selandia Baru - bisa membahayakan masa depan dan keselamatan rakyat kami serta warga Selandia Baru di luar negeri, dan itu sungguh tak adil," kata Peters.
Sementara juru bicara CHP, pesaing Partai AK, Faik Oztrak, mengecam Erdogan yang dinilai berusaha mengambil keuntungan politik dari tragedi pembunuhan 50 Muslim di Selandia Baru.
"Apakah pantas kita menayangkan pembantaian berdarah ini hanya demi mendapatkan beberapa suara?" sindir Oztrak. [BBC/The Guardian]
Berita Terkait
-
Imbang Lawan Turki Tak Masalah, Spanyol Tetap Dipastikan Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Spanyol Catat 30 Laga Beruntun Tanpa Kekalahan, Luis de la Fuente Ingatkan Pemain Tak Puas Diri
-
Skandal Judi Guncang Liga Turki: 1024 Pemain Diskors, Bintang Galatasaray dan Besiktas Terlibat
-
Klarifikasi Megawati Hangestri Usai Klub Turki Putus Kontrak Karena Gagal Penuhi Kewajiban
-
Robbie Williams Diusir dari Istanbul, Konsernya Batal Total Akibat Tudingan Pro-Israel
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi