Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menyatakan saat ini hoaks menjadi permainan politik di berbagai negara. Khususnya di era digital.
Sehingga hoaks tidak hanya terjadi di Indonesia. Bahkan di setiap pemilihan umum di berbagai negara, hoaks bermunculan.
"Hoaks permainan politik di berbagai negara di era digital. Ini persoalannya dan kalau kita mau searching banyak sekali nggak hanya di Indonesia hampir disetiap ada Pilpres atau pemilu negara lain hoaks banyak sekali dan dan ada trendnya," kata Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto.
Henri Subiakto menyatakan hal itu di diskusi 'Politik Tanpa Hoax' yang diadakan Suara.com di Golden Ballroom 3, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (29/3/2019). Dalam diskusi itu juga dilakukan peluncuran situs 5 daerah Suara.com.
Dalam diskusi hadir pula Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Herlambang, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakkan Etika Pers Dewan Pers Imam Wahyudi, Politisi Partai Nasdem Tina Talisa dan Politisi Partai Demokrat Annisa Tyas Palupi.
Henri menjelaskan jika Indonesia menganut sistem otoriter hoaks bisa ditiadakan. Namun mengingat Indonesia masih menganut sistem demokrasi, hoaks kemungkinan besar sulit ditiadakan
"Kalau Indonesia otoriter, otoriter mungkin bisa tanpa hoaks. Kalau negara masih demokrasi hoaks besar kemungkin akan sulit ditiadakan. Karena hoaks jauh lebih aman dari operasi subuh dan lebih murah," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Penyebar Hoaks Akan Dijerat UU Terorisme, Pengamat: Wiranto Tak Paham
-
Mahfud MD: jika Polisi Mundur Dituduh Kriminalisasi Tak Bisa Berantas Hoaks
-
Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Berkaitan dengan Politik
-
Jelang Pemilu, Luhut Ajak Masyarakat Tidak Termakan Kabar Hoaks
-
Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Terjadi pada Media Sosial
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi