Suara.com - Jumlah korban tewas saat sedang bertugas memadamkan kebakaran hutan di Provinsi Sichuan, China bertambah menjadi 30 orang.
Kementerian Penanganan Kegawatdaruratan China (MEM) mengonfirmasi tiga warga sekitar lokasi kebakaran hutan tewas dalam peristiwa tersebut, demikian laporan media resmi setempat, Selasa (2/4/2019).
Sebelumnya, peristiwa yang terjadi di wilayah barat daya daratan Tiongkok pada Minggu (31/3) sore itu telah merenggut 27 nyawa petugas kebakaran yang berjuang memadamkan kobaran api.
Menurut pihak MEM, banyak korban tewas itu terjadi lantaran arah angin berubah secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan kobaran api membesar yang tidak bisa dihindari oleh para korban.
Pemerintah daerah setempat mengerahkan 689 personel ke lokasi kebakaran saat pertama kali api mulai melalap hutan di daerah terpencil di atas perbukitan dengan ketinggian lebih dari 3.800 meter itu pada Sabtu (30/3) pukul 18.00 waktu setempat (17.00 WIB).
Sampai saat ini beberapa petugas pemadam kebakaran yang lain masih berupaya keras untuk memadamkan kobaran api.
Identifikasi terhadap para jasad korban dan mendatangi para keluarga korban juga masih terus dilakukan hingga saat ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Jet Tempur China Hilir Mudik di Wilayahnya, Taiwan Meradang
-
Jatuh dari Eskalator Saat Digendong Ibu, Bayi 3 Bulan Tewas
-
Ford Menarik Produknya yang Dipasarkan di China. Ada Apakah Gerangan?
-
Pemerintah China Investigasi 2 Ledakan Besar Tewaskan 12 Orang
-
12 Orang Tewas Akibat Dua Peristiwa Ledakan di China
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional