Suara.com - Teroris ISIS asal Inggris, Hamza Parvez alias Abu Hamza Al Britani, melontarkan pernyataan lucu ketika kali pertama diwawancarai awak media setelah ditangkap di Suriah.
Hungry Hamza, begitu ia biasa disapa, ditangkap di Suriah setelah benteng terakhir ISIS di kawasan Baghouz seusai kekhalifahan Abu Bakr Al Baghdadi runtuh.
Kala melakoni sesi wawancara, Hamza melontarkan pertanyaan “di mana gerai restoran McDonald terdekat?”
Hanza adalah warga London barat. Ia bergabung dengan ISIS di Suriah pada lima tahun silam, demikian dilaporkan The Washington Post, Selasa (2/4/2019).
Ketika ISIS masih jaya-jayanya, Hamza dikenal sebagai sosok yang angkuh dan begitu mengelu-elukan Abu Bakr Al Baghdadi melalui akun media sosialnya.
Unggahan berisi kepongahan Hamza mulai berkurang sejak wilayah ISIS di Irak maupun Suriah mulai tergerus dan berhasil diambilalih oleh pasukan gabungan. Setelahnya, nasib Hamza tak diketahui.
Namun bulan lalu, Hamza terdata masuk di antara 50 orang warga Inggris yang menyerah kepada pasukan Kurdi Suriah.
Ketika diwawancarai oleh jurnalis di sebuah penjara utara Suriah, dia cuma melontarkan satu pertanyaan kepada awak media.
"Aku tak perlu tahu di kota mana saya ditahan. Tapi, bisakah aku bertanya, apakah ada McDonald di sini?” kata Hamza yang dikelili pasukan Kurdi.
Baca Juga: Jonatan Hanya Butuh 34 Menit untuk Melaju ke Babak Kedua Malaysia Open 2019
Setelahnya, ia baru mau berbicara mengenai kondisi kehidupan di Baghouz jelang keruntuhan ISIS. Ia menyebut tinggal di kompleks perkemahan sisa-sisa pasukan ISIS.
“Tak ada makanan untuk orang-orang kecil seperti saya di Baghouz. Makanan hanya diperuntukkan bagi pemimpin-pemimpin. Saya pernah memegang anak-anak yang sekarat karena kelaparan di sana,” tuturnya.
Karena itulah, Hamzah mengakui kekinian menyesali keputusannya dulu bergabung ke ISIS. Ia juga mengatakan, pemimpin ISIS memanipulasi Islam untuk kepentingan sendiri.
"Apa yang terjadi benar-benar mengerikan," kata dia. "Mereka memanipulasi islam. Bagi saya, Islam ada kebenaran, tapi mereka sudah merekayasanya.”
Berita Terkait
-
Khilafah ISIS Runtuh, Bagaimana Proses Pemulangan WNI di Suriah?
-
Cerita Nur Dhania, Gadis Indonesia yang Ajak Keluarga ke Suriah Gabung ISIS
-
ISIS Akhirnya Menyerah, Kekhalifahan Abu Bakr Al Baghdadi Jatuh
-
Pose Nungging El Rumi Bareng Marsha Aruan Bikin Salfok
-
ISIS Sebar Seruan Aksi Balas Dendam atas Teror di Masjid Selandia Baru
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu