Suara.com - Polisi London pada Selasa (2/4) menyatakan, mereka sedang menyelidiki penikaman kelima dalam empat hari di daerah yang sama di London Utara. Sementara pihak berwenang berusaha meredam gelombang serangan dengan menggunakan pisau di Inggris.
Empat korban ditikam dari belakang pada akhir pekan di Daerah Edmonton, bagian barat-laut London, dan para detektif mengatakan mereka percaya itu tidak berkaitan dengan terorisme dan seorang tersangka terlibat.
Dua lelaki ditangkap karena dicurigai membahayakan fisik orang dan masih berada di dalam tahanan, tulis Reuters dalam laporannya.
Dalam serangan kelima, polisi mengatakan, seorang pria yang berusia 30-an tahun ditemukan dengan luka tikam pada Selasa pagi dan berada dalam kondisi yang mengancam nyawa di rumah sakit.
Seorang lelaki berusia 30-an tahun belakangan ditangkap karena dicurigai membahayakan secara fisik dan para detektif mengatakan mereka bekerja untuk melihat apakah peristiwa tersebut berkaitan dengan penikaman pada akhir pekan.
"Saya menyadari bahwa semua peristiwa dari akhir pekan telah mengakibatkan keprihatinan dan kekhawatiran yang sangat besar di kalangan masyarakat. Dan peristiwa ini akan mengakibatkan ketakutan lebih lanjut," kata Inspektur Detektif Luka Marks.
"Meskipun pada tahap ini peristiwa itu belum secara resmi dikaitkan, lokasi dan cara penyerangan ini akan membuat prihatin masyarakat," katanya.
Pada Senin (1/4), Perdana Menteri Theresa Mey mengadakan pertemuan khusus guna membahas penanggulangan kejahatan dengan menggunakan pisau yang meluas di Inggris.
Ada 285 penikaman fatal di Inggris dan Wales pada 2018, tingkat paling tinggi sejak peristiwa semacam itu mulai dicatat lebih dari 70 tahun lalu, demikian data statistik resmi pada Maret.
Baca Juga: Puluhan Guru dan Murid Palestina Sesak Nafas Dihujani Gas Air Mata Israel
Polisi mengatakan lonjakan kejahatan dengan menggunakan pisau di satu negara tempat senjata api sulit diperoleh telah dipicu oleh beberapa faktor, termasuk persaingan antara gerombolan narkotika, pemotongan layanan pemuda dan provokasi di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
Terkini
-
Setahun Prabowo: Ketua Fraksi PDIP DPR Acungi Jempol Niat Baik, Singgung Perbaikan 'Teknis'
-
PSI Partai Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi 'Bapak J' Cuma Jualan Nama Jokowi-Kaesang
-
Misteri Hilangnya Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas Turunkan KN SAR 104 Kamajaya
-
Suara Ibu Indonesia Tolak Militer Masuk Dapur MBG: Tugas Mereka Bukan Urusi Gizi Anak Sekolah!
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Desak Permintaan Maaf Disiarkan Seminggu, PWNU DKI Tebar Ancaman Ini jika Trans7 Tak Penuhi Tuntutan
-
Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
-
2 Wanita jadi Korban, Kronologi Mengerikan Ledakan Dahsyat di Cengkareng, Regulator Gas Biang Kerok?
-
Terekam CCTV! Detik-detik Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Rumah Hancur, 2 Terluka
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang