Suara.com - Video viral di media sosial yang menyebut server Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah diatur untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin, akhirnya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh komisioner lembaga penyelenggara tersebut.
Mereka melaporkan video yang diunggah melalui tiga akun media sosial ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri. Dalam video tersebut tergambar suasana ruangan rapat yang diikuti belasan hingga puluhan orang yang disinyalir berasal dari tim pemenangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga.
Namun, belakangan diketahui, video tersebut diambil di rumah mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman (ATN) yang berada di kawasan Ciracas, Serang, Banten.
ATN membenarkan rapat dilakukan di rumahnya dengan peserta tim pemenangan inti Capres Prabowo Subianto dan berlangsung satu jam.
Namun, ia mengaku tidak mengenal orang yang memaparkan bahwa KPU sengaja memenangkan pasangan calon nomor 01.
"Kalau saya mah yang lain aja yang (yang diperiksa), yang kepengurusan itu lah yang ngundang. Saya cuma nyiapin tempat aja. Karena saya nggak ngundang. Saya nggak kenal namanya (yang ikut rapat)," kata ATN, melalui sambungan selulernya pada Jumat, 05 April 2019.
Taufik Nuriman hanya mengetahui, pria yang mengatakan website KPU RI dibuat khusus memenangkan Jokowi-Kyai Ma'ruf, merupakan konsultan Teknologi Informasi (TI).
"Karena yang dia cerita itu, dia pernah jadi konsultan seperti yang disampaikan itu," ujarnya.
Bahkan, ATN yang juga relawan paslon 02, mengaku tidak mengenal 30 orang yang melakukan rapat internal dirumahnya itu, termasuk konsultan IT tersebut.
Baca Juga: Prabowo Sebut Nasib Suatu Bangsa Ditentukan Oleh Jasa Guru
"Cuma nyiapin tempat doang, nggak kenal saya cuma. Tim itu dari Jakarta, hanya koordinator wilayah Banten. (Mereka) itu kan ada kegiatan di lapangan," jelasnya.
Meski demikian, ATN tetap pada pendiriannya tidak mengenal peserta yang ikut rapat internal tersebut.
"Iya relawan itu Prabowo, rapat internal tim sukses aja. Kayanya orang partai nggak ada. Setahu saya nggak ada orang partai, relawan itu semua," jelasnya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram