Suara.com - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Jusuf Kalla mengatakan penyebab ada pemilih golput karena mereka kebingungan. Bukan karena kecewa dengan Capres petahana, Joko Widodo atau Jokowi. JK mengatakan jika masyarakat kecewa dengan Jokowi, maka akan memilih Prabowo Suhbianto.
JK mengatakan potensi golput memang tidak bisa dihindari, mengingat itu juga merupakan hak warga negara Indonesia. Bahkan, tingginya golput yang menyebabkan tingkat partisipasi pemilih rendah itu pernah terjadi pada pelaksanaan pilkada.
"Kalau kecewa ke petahana, berarti dia (seharusnya) memilih 02 kan. Ternyata dia tidak juga, jadi dia bingung saja, yang mana ini," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (9/4/2019).
"Kalau soal yang tidak datang (ke TPS), golput, itu memang tidak bisa dihindari. Malah di pilkada ada yang sampai 60 persen, ada yang sampai 50 persen yang tidak datang," tambahnya.
Untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih pada 17 April mendatang, JK berharap sisa waktu kampanye dan debat capres terakhir pada 13 April nanti dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kedua pasangan calon.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada Maret lalu, masih terdapat angka "swing voters" sebesar 16,9 persen dan "undecided voters" sebanyak 7,2 persen.
Sementara, tingkat partisipasi pemilih pada dua pilpres terakhir berkisar di angka 70 persen. Pada Pilpres 2009 partisipasi pemilih 71,7 persen, sedangkan Pilpres 2014 partisipasi pemilih turun menjadi 69,8 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Haddad Alwi Buka Kampanye Jokowi di Karawang: Jokowi Pilihanku
-
Jusuf Kalla: Debat Terakhir Undecided Voters dan Swing Voters Ambil Sikap
-
Ruhut Singgung Kampanye Prabowo-Sandiaga: Pengunjung 150 Ribu Serasa 1 Juta
-
1 Juta Pendukung di GBK Diragukan TKN, Fadli Zon: Kalkulasi Pakai Drone
-
Nyanyi, Ma'ruf Amin: Coblos 1 Saja, Nyoblos 2 Tidak Sah
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka