Suara.com - Pengacara Ratna Sarumpaet, Insank Nasaruddin mengaku geram dengan absennya dua saksi di sidang kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Insank mengaku keberatan jika sidang kliennya sampai ditunda lantaran jaksa penuntut umum (JPU) tak bisa menghadirkan Chairulah dan Harjono sebagai saksi di persidangan.
"Kalau menurut saya ini sangat mengganggu lah jalannya persidangan, terhadap dua saksi yang terlambat ini. Makanya kami keberatan ketika sidang harus ditunda lagi, sidang harus diskor lagi," ujar Insank di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).
Insank juga menyayangkan kesiapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam menghadirkan saksi. Menurut Insank terjadi miskomunikasi antara saksi dengan JPU. Sebab, kata dia, majelis hakim sudah diberikan waktu kepada JPU untuk mempersiapkan saksi sejak sidang ketujuh Kamis (9/4/2019) lalu.
"Kesempatan yang diberikan JPU untuk menghadirkan para saksi ini sudah dari persidangan yang lalu. Artinya, kalau sampai hari ini tidak dihadirkan saksi tersebut atau masih dalam perjalanan, menurut saya ini ada miskomunikasi," jelas Insank.
Diketahui, kasus hoaks ini berawal setelah beredarnya berita penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet yang disebut dilakukan dua orang lelaki hingga wajahnya lebam. Setelah dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya, ternyata penyebab wajah babak belur yang dialami Ratna bukan dianiaya melainkan imbas setelah melakukan operasi sedot lemak.
Akibat kebohongannya itu, Ratna dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Baca Juga: Kedapatan Bawa Sabu 8 Kilogram, Seorang Pemuda Diciduk Polisi
Berita Terkait
-
Kuasa Hukum Ratna Sebut Ada Kejanggalan Belum Diterimanya Tahanan Kota
-
Dituduh Sebar Hoaks Ratna Sarumpaet, Pendemo Minta Fadli Zon Diadili
-
Tahanan Kota Ditolak Hakim, Ratna Sarumpaet: Ya Sudah Nasib, Mau Bagaimana?
-
Ratna Sarumpaet Kembali Diadili Sepekan Sebelum Pencoblosan Pemilu
-
JPU Tolak Permohonan Tahanan Kota Ratna Sarumpaet
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus