Suara.com - Sebanyak 40 persen unit kereta rel listrik (KRL) berusia tua. Komponen elektriknya berusia di atas 20 tahun dan merupakan salah satu penyebab gangguan.
Direktur Teknik PT Kereta Commuter Indonesia John Roberto menuturkan seri lama tersebut, yakni seri 1.000, 6.000 dan 8.000 di mana keluaran tahun 1985 dan 1993.
“Ada hampir 40 persen dari total rangkaian kereta yang kita beli,” kata John Roberto usai Sharing Session Pengelolaan Layanan KRL di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
“Ternyata yang ‘sakit’ itu seri 1.000, 6.000 dan 8.000. Komponen elektriknya elektrik umurnya sudah di atas 20 tahun,” katanya.
Untuk itu, Ia mengatakan akan menghentikan pengoperasian (grounded) sementara unit KRL yang sudah tua untuk perbaikan. John menuturkan gangguan sebelumnya juga bersumber dari permasalahan yang sama, yakni komponen elektrik yang sudah tua.
“Selama sebulan kita mencari dan akhirnya ketemu siapa yang sakit dan sakitnya apa di rangkaian mana, ketika unit yang bermasalah itu di-grounded, beres semua,” katanya.
Sementara, lanjut dia, komponen tersebut sudah tidak tersedia lagi di Jepang karena kereta berganti dengan seri baru.
“Dan sistemnya hanya boleh di-reset maksimal tiga kali, sesudah itu tidak bisa lagi,” katanya.
Untuk itu, John mengatakan saat ini PT KCI tengah memesan unit kereta dengan seri tang lebih muda, yaitu 2015.
Baca Juga: Bayar Tol, Beli BBM Hingga Naik KRL Nantinya Bisa Pakai LinkAja
Tahun ini, PT KCI mengadakan total 192 unit kereta yang telah dipesan dari Jepang dari total 356 kereta dalam kontrak tahun jaman (multiyears) 2018-2020 senilai Rp190 miliar melalui penandatanganan kontrak dengan engan East Japan Railway Company (JR East).
Dengan penggantian unit KRL yang sudah tua dengan yang lebih muda diharapkan gangguan operasional akan berkurang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya