Suara.com - Nama politisi Golkar, Nusron Wahid disebut-sebut oleh anggota Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso sebagai orang yang meminta menyiapkan 400 ribu amplop berisi uang. Ribuan amplop itu belakangan disita dan menjadi barang bukti saat OTT KPK.
400 ribu amplop tersebut diduga dipersiapkan untuk 'serangan fajar' saat Pemilu 17 April mendatang di Jawa Tengah.
Terkait terseretnya nama Nusron dalam kasus tersebut, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengelak saat ditanya awak media dan mengatakan tidak tahu.
Cak Imin yang juga bagian dari Nadhlatul Ulama (NU) bersama dengan Nusron Wahid juga mengaku tidak mengikuti perkembangan kasus yang menyeret Nusron itu.
"Aduh saya gak tahu, gak ngikutin," ujar Cak Imin usai menghadiri acara Haul Pejuang NU di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Politisi Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso menjawab bantahan Nusron Wahid yang disebutnya memberi perintah menyiapkan 400 ribu lembar amplop untuk serangan fajar. Bowo hanya berujar, sebagai seorang muslim, Nusron seharusnya beriman dengan benar.
Sebelumnya, Bowo mengaku diminta Nusron Wahid untuk menyiapkan 400 ribu lembar amplop berisi uang yang diduga untuk serangan fajar. Bowo Sidik juga mengatakan penyiapan amplop itu atas permintaan partai.
"Gimana lah seorang muslim ya. Seorang muslim harus beriman ya," ujar Bowo singkat di KPK, Rabu (10/4/2019).
Amplop itu disita KPK terkait kasus suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).
Baca Juga: Soal 400 Ribu Amplop Bowo, KPK Kemungkinan Besar Akan Panggil Nusron Wahid
"Saya diminta oleh partai menyiapkan 400 ribu. Nusron Wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu," singkat Bowo Sidik setelah diperiksa KPK, Selasa (9/4/2019) kemarin.
Namun Nusron Wahid membantah menyuruh Bowo Sidik Pangarso untuk menyiapkan 400 ribu amplop berisikan uang untuk serangan fajar saat Pemilu dan Pilpres 2019.
Berita Terkait
-
Soal 400 Ribu Amplop Bowo, KPK Kemungkinan Besar Akan Panggil Nusron Wahid
-
Bowo Sidik Akan Ajukan Justice Collaborator, KPK: Ada Syaratnya
-
Nyanyi soal Nusron Wahid, Bowo Sidik Mau Ajukan Justice Collaborator ke KPK
-
Hadiri Haul Para Pejuang NU, Cak Imin: Menjelang 17 April Harus Solid
-
Pengacara: Di DPR, Nusron Wahid Suruh Bowo Siapkan Amplop Serangan Fajar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka