Suara.com - Masa Pemilu 2019 dipenuhi dengan berbagai informasi, khususnya di media sosial yang perlu dicek kebenarannya. Salah satunya adalah Metro TV yang disebut menayangkan hasil quick count atau hitung cepat yang mengunggulkan Paslon 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Informasi itu pun heboh di media sosial. Tak ingin informasi yang salah beredar luar. Pihak Metro TV langsung memberikan klarifikasi. Salah satunya melalui akun Youtube metrotvnews.
"Terdapat kesalahan teknis dalam penayangan grafis data hasil sementara penghitungan cepat Pilpres 2019 pada pukul 15.12 WIB. Di dalam tayangan tersebut terdapat perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar. Berikut kami tampilkan data terakhir penghitungan suara yang benar," tulis akun tersebut disertai tayangan soal hasil hitung cepat di Metro TV.
Klarifikasi yang sama juga disampaikan melalui laman Metrotvnews.com.
Sementara dikutip dari Solopos.com, Metro TV akhirnya memberikan klarifikasi atas kekeliruan dalam penayangan hasil hitung cepat (quick count) yang terjadi pada Rabu (17/4/2019) sore. Metro TV menyatakan hal itu merupakan technical error atau kesalahan teknis.
Kesalahan itu muncul tak lama setelah dimulainya penayangan hasil sementara quick count pada pukul 15.12 WIB. Saat itu, Metro TV menayangkan hasil sementara quick count sejumlah lembaga survei yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indo Barometer, Charta Politika, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Poltracking Indonesia, dan Voxpol Center.
Pada grafis quick count Charta Politika dalam tayangan itu, terlihat bahwa Jokowi-Maruf mendapatkan 44,83% dan Prabowo-Sandiaga 55,17%. Begitu pula pada grafis Voxpol yang memperlihatkan angka 43,42% untuk Jokowi-Maruf dan 56,58% untuk Prabowo-Sandi.
Sementara itu, data grafis empat quick count dari empat lembaga survei lainnya menunjukkan sebaliknya, yaitu Jokowi-Maruf unggul atas Prabowo-Sandi. Hal itu memicu kontroversi di media sosial. Rekaman tayangan yang salah itu beredar di media sosial.
Metro TV pun sempat dituding curang dengan menghapus data kemenangan Prabowo-Sandi. Padahal, menurut Metro TV, insiden itu merupakan kesalahan teknis.
Baca Juga: CEK FAKTA: Grace Natalie Ajak Warga Makan Babi Jika Jokowi Menang Pemilu?
"Terjadi technical error atau kesalahan teknis pada penayangan hasil sementara hitung cepat sehingga ada perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar," demikian penjelasan dalam video klarifikasi yang ditayangkan Metro TV.
Tag
Berita Terkait
-
Quick Count Menangkan Jokowi, Enam Lembaga Survei Dilaporkan ke Bareskrim
-
Mau Sujud di Depan Rumah Sendiri, Prabowo ke Timses: Arah Kiblat Mana?
-
Kalah di Quick Count Pilpres 2019, Saham Perusahaan Sandiaga Uno Nyungsep
-
Pemilu 2019 Berlangsung Aman, Kapolri: Hanya Ada Tiga Masalah Kecil
-
PP Muhammadiyah: Pengerahan Massa Jika Pemilu Curang Hanya Gertakan Amien
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat