Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan tidak ada asuransi kesehatan bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Menurut KPU, meskipun ada KPPS sakit, tidak ada jaminan seperti uang tunjangan untuk biaya pengobatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, di berbagai daerah anggota KPPS dilaporkan sakit. Bahkan, ada KPPS di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Bogor meninggal dunia diduga karena kelelahan karena menyiapkan TPS.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan lembaganya sebenarnya memerhatikan masalah kesehatan KPPS. Bahkan, Ia menegaskan ada syarat kesehatan untuk menjadi anggota KPPS.
Arief juga meminta kepada semua pihak untuk mendukung kinerja KPPS karena melelahkan secara fisik dan mental.
"Ya syarat-syaratnya (kesehatan) kan ada. Makanya, ini harus kita support semua. KPU itu beserta jajarannya termasuk bawahannya ya, itu sangat berat fisik dan mental," ujar Arief di Kantor KPU, Kamis (18/4/2019).
Arief juga mengatakan sebelumnya KPU sudah pernah mengajukan asuransi kesehatan untuk KPPS namun ditolak. Karena itu, pada Pemilu 2019 ini tidak dianggarkan untuk asuransi kesehatan KPPS.
"KPU ketika menyusun anggaran sudah mengajukan, agar ada anggaran untuk asuransi tetapi ketika pembahasan itu tidak disetujui jadi artinya gak ada anggaran asuransi untuk mereka," kata Arief.
Ketika ditanya siapa pihak yang menolak anggaran asuransi tersebut, Arief mengelak. Ia justru menyarankan untuk menanyakan hal itu kepada Sekjen KPU.
"Ah nanti tanya pak Sekjen saja," singkat Arief.
Baca Juga: Ketua KPPS Diganti Ayahnya, KPU Jepara Gelar PSU di TPS 16 Welahan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor