Suara.com - Sebanyak tiga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan satu Panitia Pemungutan Suara (PPS), di Sulawesi Utara meninggal dunia diduga akibat kelelahan seusai melaksanakan tahapan Pemilu 2019.
"Terdapat empat penyelenggara yang meninggal terdiri tiga anggota KPPS dan satu PPS," kata Ketua KPU Sulawesi Utara (Sulut), Ardiles Mewoh, di Manado, Senin (22/4/2019).
Ia mengatakan, keempat penyelenggara tersebut satu orang KPPS yang berada di Talaud dan dua anggota KPPS serta satu Ketua PPS di Manado.
"Mereka meninggal dunia dalam melaksanakan pekerjaan sebagai penyelenggara Pemilu 2019," katanya.
Menjawab pertanyaan, Mewoh mengatakan, hal itu diduga akibat tingginya beban kerja rekan-rekan penyelenggara itu.
Beban pekerjaan itu mulai dari persiapan pemungutan suara, pelaksanaan pemungutan suaranya, kemudian administrasi yakni menyelesaikan seluruh formulir-formulir pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS.
"Ini merupakan suatu pekerjaan yang sungguh berat bagi mereka. Demikian juga di saat rekap di PPK, ini merupakan pengorbanan yang luar biasa yang sudah diberikan oleh teman-teman penyelenggara," katanya.
Namun, tambahnya, hal itu merupakan komitmen sebagai orang yang dipercaya bangsa dan negara, maka harus dikerjakan sampai tuntas dan selesai.
Ia menambahkan, secara institusi memberikan penghargaan setingi-tingginya, ucapan terima kasih setinggi-tingginya, kepada seluruh jajaran kami yang bekerja keras demi suksesnya Pemilu 2019.
Baca Juga: Sutrisna Wibawa: Media Sosial untuk Terapkan Kepemimpinan Partisipatif
Berita Terkait
-
Pertemuan Prabowo - Luhut Tertunda, Hashim: Tunggu Dia Sehat Kembali
-
Konsisten Jaga Netralitas, Nama Anak Ketua PPS Ini Tak Dikaitkan Pemilu
-
Kebakaran Gudang Logistik Pemilu di Sumbar, KPU: Tidak Ada Persoalan
-
KPU Telah Lakukan Pemungutan Suara Ulang, Susulan dan Lanjutan di 1.511 TPS
-
KPU Usul Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Diberi Santunan Rp 30 Juta
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre