Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah melakukan pemungutan suara ulang (PSU), pemungutan suara lanjutan (PSL) dan pemungutan suara susulan (PSS) di 1.511 tempat pemungutan suara (TPS).
Sedangkan, sisanya yang sebanyak 1.256 TPS dijadwalkan akan menyusul dilakukan PSU, PSS, dan PSL.
Ketua KPU RI Arief Budiman menuturkan dari total 2.767 TPS yang dijadwalkan melakukan PSU, PSS dan PSU telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 1.511 TPS.
"Total dari tiga jenis pemungutan suara yang harus dilaksanakan lagi itu, saat ini sudah mencapai 2767. Dari 2767 yang sudah dilaksanakan oleh KPU sebanyak 1511 (TPS)," tutur Arief saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Arief merincikan dari 1.511 TPS tersebut, sebanyak 10 TPS telah melaksanakan PSU, diantaranya di daerah Jawa Tengah 3 TPS, Banten 4 TPS, Yogyakarta 2 TPS dan Bali 1 TPS.
Kemudian sebanyak 1.488 TPS telah melakukan PSS, diantaranya terbagi di daerah Papua sebanyak 981 TPS, Jambi 24 TPS dan Sulawesi Tengah 483 TPS.
Selanjutnya, 13 TPS telah itu melakukan PSL, yakni di Kalimantan Timur sebanyak 1 TPS dan 12 TPS di Jawa Barat.
Sedangkan, lanjut Arief, sebanyak 1.256 dijadwalkan akan menyusul dilakukan PSU, PSS, dan PSL. Diantaranya sebanyak 383 TPS dijadwalkan melaksanakan PSU. Kemudian sebanyak 814 dijadwalkan PSS, dan 59 TPS dijadwalkan PSL.
"Mudah-mudahan paling lambat sebagaimana ketentuan undang-undang tidak lebih dari 10 hari (pasca-pemilu), seluruh tindaklanjut terhadap PSS,PSU, dan PSL sudah bisa kita laksanakan," tutupnya.
Baca Juga: Lima TPS di Balikpapan Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang
Berita Terkait
- 
            
              Bawaslu Purbalingga Rekomendasikan PSU di Satu TPS Wilayah Tersebut
 - 
            
              KPU Usul Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Diberi Santunan Rp 30 Juta
 - 
            
              Lima TPS di Balikpapan Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang
 - 
            
              Hashim Djojohadikusumo: Pemilu Sekarang Tak Jujur
 - 
            
              Menkopolhukam Wiranto: Gerakan Massa Ganggu Ketertiban, Akan Ditindak
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM