Suara.com - Warga Sri Lanka pada Senin (22/4/2019) memeriksa rumah sakit dan kamar mayat untuk mencari keluarga mereka, sehari setelah serangan bom bunuh diri di gereja yang menyelenggarakan misa Paskah dan hotel mewah.
Di luar rumah sakit nasional di Kolombo, seorang perempuan yang bernama Rameshwary mengatakan ia sedang mencari teman yang berusia 17 tahun dan menghadiri misa pagi di St. Anthony's Shrine, satu dari tiga Gereja Katolik yang menjadi sasaran serangan tersebut.
"Kami terus menelepon dia setelah kami mendengar mengenai peristiwa itu, tapi tak ada jawaban," kata wanita tersebut, yang memperlihatkan gambar di telepon genggamnya perempuan muda yang hilang itu.
Sri Lanka adalah negara yang kebanyakan rakyatnya adalah pemeluk Buddha tapi 22 juta warganya meliputi Kristen, Muslim dan Hindu.
Militer Sri Lanka selama beberapa dasawarsa terlibat perang melawan masyarakat minoritas separatis Tamil, kebanyakan dari mereka beragama Hindu. Tapi kerusuhan sudah berakhir sejak kemenangan pemerintah 10 tahun lalu.
Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo, di pulau Samudra Hindia, gelisah pada Senin. Beredar desas-desus mengenai ledakan lain yang menghantui warga, saat polisi mencari pelaku serangan bom. Satu bom meledak saat satuan penjinak bom berusaha menjinakkannya.
Kebanyakan dari 290 orang yang tewas dan 500 orang yang cedera adalah warga negara Sri Lanka walaupun para pejabat pemerintah mengatakan 32 orang asing juga tewas. Banyak korban tewas belum diidentifikasi.
Pastur Katolik bergabung dengan keluarga dan teman yang berusaha memberi nama pada jenazah di kamar mayat.
Seorang lelaki mengatakan seorang temannya sedang mencari saudarinya, Kiruba --yang telah menghadiri misa Minggu. Mereka mencari perempuan itu di gereja yang dibom dan satu rumah sakit di dekatnya, tapi menemukan jejaknya.
Baca Juga: Sebelum Beraksi, Pengebom di Sri Lanka Ikut Antre Sarapan di Hotel
"Itu sebabnya mengapa saya datang ke sini," kata lelaki tersebut kepada Reuters Television yang dilansir Antara, Senin (22/4) malam.
Anggota keluarga salah seorang dari tiga polisi yang tewas mengatakan mereka menjadi khawatir ketika ia tidak menjawab teleponnya setelah serangan tersebut.
"Lalu kami menerima pesan polisi yang mengatakan ia telah meninggal," kata Ranjith Wijesinghe, seorang kerabat personel polisi itu.
Beberapa penyintas menggambarkan kekacauan di gereja tempat orang yang sedang mengikuti misa telah berkumpul. Banyak gambar memperlihatkan mayat di tanah dan patung serta bangku gereja yang diperciki darah.
M.M. Mohomed, seorang penjaga toko di Kolombo, sedang mencari seorang pekerja yang hilang di tengah bangku yang terbakar dan berantakan dan beton yang parah di St. Anthony's.
"Tak ada keterangan mengenai dia sejak ia meninggalkan toko," katanya. "Orang tuanya berada di instalasi gawat darurat untuk mencari wanita pegawai toko tersebut. Saya pergi ke kamar mayat polisi untuk melihat apakah ia ada di sana."
Tag
Berita Terkait
-
3 Anak Miliarder Denmark Jadi Korban Tewas Bom di Sri Lanka
-
Korban Tewas Serangan Bom Saat Paskah di Sri Lanka Bertambah Jadi 290 Orang
-
Penyanyi Shanty Hampir Saja Jadi Korban Bom di Sri Lanka
-
Nyaris Jadi Korban Bom di Sri Lanka, Shanty : Tak Punya Hati
-
Pasca Serangan Bom, Sri Lanka Blokir Jejaring Media Sosial
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar