Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berhasil mengidentifikasi tiga individu baru harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Identifikasi tersebut berdasarkan hasil analisis kamera perangkap di kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) dan dilakukan dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) TNBS) serta Zoological Society of London (ZSL).
Kepala Balai TNBS, Pratono Puroso, ketika ditemui media di Jambi, Rabu (24/4/3019) menjelaskan, kunci sukses indentifikasi ini adalah adanya dukungan dari mitra, khususnya dalam hal monitoring.
Kunci sukses lainnya adalah dari sisi pengamanan. Adanya pengamanan yang rutin, mencakup wilayah-wilayah yang merupakan habitat strategis bagi harimau. Mereka merasa aman untuk berkembang biak di sana.
Kemampuan untuk mengidentifikasi corak loreng kedua sisi harimau diperlukan untuk menentukan individu baru berdasarkan data-data yang ada sebelumnya. Setiap individu yang telah diidentifikasi, kemudian diberi nama berdasarkan corak lorengnya.
"Kalau tidak ada kemampuan, foto ya cuma foto saja, tidak ada hasil analisis. Tapi dengan adanya SDM yang bisa mengidentifikasi harimau, akhirnya bisa disimpulkan bahwa ini individu yang baru," jelas Pratono.
Berdasarkan data hasil monitoring, pada 2016, tingkat kepadatan populasi harimau adalah 1,2 per individu pada 100 kilometer persegi. Data terbaru pada 2018, kepadatannya meningkat 1,4 per kilometer persegi.
Pratono menerangkan bahwa monitoring sangat penting dilakukan, karena akan diketahui tren populasi harimau sumatera.
“Dari hasil monitoring itu akan diketahui. Kalau misalnya naik berarti aman, namun naik juga belum tentu baik, tergantung dari carrying capacity habitatnya. Begitu juga dengan penurunan, sehingga kita tahu tindakan-tindakan seperti apa yang harus kita lakukan," terang Pratono.
Monitoring yang dilakukan bukan hanya untuk melihat harimau, tapi juga mangsa dan habitatnya. Selain itu, termasuk juga tanda-tanda perburuan dan aktivitas yang lain, sehingga pengambilan keputusan untuk konservasi harimau akan lebih terarah dan fokus.
Baca Juga: KLHK dan Manggala Agni Daops Tinangge Ikut dalam Pameran Expo Sultra
Pada peringatan Hari Bakti Rimbawan Maret lalu, ketiga individu harimau tersebut diberi nama oleh Gubernur Jambi. Ketiganya diberi nama khas daerah Jambi, yaitu Bujang, Kulup dan Supik.
Bujang dan Kulup merupakan harimau Sumatera jantan, sedangkan Supik berjenis kelamin betina. Saat ini, diperkirakan harimau Sumatera di alam liar berjumlah sekitar 600 ekor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!