Suara.com - Presiden AS Donald Trump pada Selasa (23/4) bertemu dengan Kepala Pejabat Pelaksana Twitter Inc's Jack Dorsey dan menghabiskan waktu yang menyenangkan untuk menanyai dia mengenai mengapa presiden AS itu telah kehilangan sebagian "follower" di Twitter.
Pada Pertemuan yang diadakan di Gedung Putih pekan lalu, dilakukan beberapa jam setelah Trump kembali menyerang perusahaan media sosial itu mengenai klaimnya bahwa media tersebut bias terhadap kubu konservatif.
"Pertemuan luar biasa sore ini di @GedungPutih dengan @Jack fari @Twitter. Banyak topik dibahas berkaitan dengan landasan mereka, dan dunia media sosial secara umum. Sangat ingin terus mempertahankan dialog terbuka," cuit Trump, sebagaimana dikutip Antara dari Reuters, Rabu (24/4) pagi.
Presiden AS tersebut menyiarkan gambar Dorsey dan orang lain bersama dia di Oval Office.
Pada Selasa pagi, Trump menyatakan Twitter bias terhadap dia tanpa memberi bukti. Ia menulis di Twitter bahwa perusahaan itu "tidak memperlakukan saya dengan baik sebagai anggota Partai Republik. Sangat diskriminasi."
Di dalam satu pernyataan, Twitter mengatakan Dorsey mengadakan "pertemuan yang konstruktif dengan presiden Amerika Serikat hari ini atas undangan presiden. Mereka membahas komitmen Twitter untuk melindungi kesehatan percakapan umum sebelum pemilihan presiden 2020 dan upaya yang dilancarkan untuk menanggapi krisis opium".
Tidak seperti pejabat pelaksana perusahaan teknologi utama lain di AS, Dorsey sebelumnya tak pernah bertemu dengan Trump.
Ia tidak diundang ke pertemuan Desember 2016 dengan presiden terpilih AS, Donald Trump, sedangkan wakil perusahaan utama teknologi lain diundang. Reuters pada 2016 melaporkan Trump marah dengan Twitter sebab perusahaan tersebut telah menolak kesepakatan iklan dengan kampanyenya.
Pada Oktober, Trump menulis bahwa "Twitter telah menghilangkan banyak orang dari akun saya dan, yang lebih penting, mereka tampaknya telah melakukan sesuatu yang membuat lebih sulit untuk bergabung --telah menahan pertumbuhan sampai tahap yang jelas buat semua orang ..."
Baca Juga: Beri Saran Padamkan Kebakaran Notre Dame, Donald Trump Dihujat
Trump kehilangan 204.000, atau 0,4 persen, dari 53,4 juta follower-nya pada Juli, ketika Twitter memulai pembersihannya terhadap akun yang mencurigakan, kata perusahaan data media sosial Keyhole.
Trump memiliki salah satu akun dengan follower paling banyak di Twitter. Tapi Presiden AS itu dan anggota Partai Republik di Kongres telah berulangkali mengkritik perusahaan tersebut dan pesaing media sosialnya atas apa yang telah mereka sebut bias terhadap kubu konservatif, tapi Twitter telah membantah tudingan itu.
Senator AS dari Demokrat Mazie Hirono pada awal April mengatakan, "Kita tak boleh membiarkan Partai Republik mengganggu perusahaan teknologi dengan melemahkan kebijakan isinya yang sudah gagal menghapuskan isi yang menyesatkan, berbahaya dan penuh kebencian".
Berita Terkait
-
Sempat Viral, Penumpang yang Minta Pramugari Lap Bokongnya Meninggal
-
Laga Persija Tanpa Penonton, 'Gelora Buat Kampanye' Jadi Trending Topic
-
Trump Minta Negara Lain Tak Beli Minyak dari Iran Mulai 1 Mei
-
Starbucks Bakal Hadapi Kedai Kopi Pesaing Barunya Asal China
-
Twitter: 2018 Tahun Terbaik di Indonesia
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi