Suara.com - Wakil Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dhimam Abror menilai bahwa kecurangan dalam pemilu justru berkaitan dengan kualitas demokrasi yang berjalan di Indonesia.
Dhimam mengatakan hal itu menanggapi kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin yang merasa heran melihat Prabowo yang mengklaim menang tapi terus menuduh ada kecurangan dalam pemilu.
Dia pun mengklaim kubu Prabowo - Sandiag tetap akan mengusut kecurangan meski nanti menang di Pilpres 2019.
"Kecurangan tidak ada hubungan dengan menang atau kalah. Meskipun kami menang selisih 10 persen pun kecurangan tetap kami persoalkan," kata Dhimam kepada Suara.com, Sabtu (27/4/2019).
Terkait tuduhan adanya kecurangan-kecurangan itu, kubu Prabowo - Sandiaga terus mendorong dibentuknya Tim Pencari Fakta (TPF) untuk Pemilu 2019. Dhimam pun menilai siapapun tak harus khawatir dengan wacana pembentukan TPF bila merasa tak ada kecurangan dalam kontestasi politik tahun ini.
"Semua pihak enggak perlu takut dengan TPF kalau enggak melakukan kecurangan kenapa takut, justru kalau takut dan malah menolak. Kami malah curiga jangan-jangan melakukan banyak kecurangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi - Maruf Amin, Usman Kansong mengaku heran dengan klaim kemenangan yang disampaikan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Usman menyebut klaim kemenangan yang dilakukan Prabowo dirasa aneh dengan pernyataan dari kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN), termasuk Capres Prabowo yang menganggap Pemilu 2019 terdapat banyak kecurangan.
"Kita tahu bahwa diawal saat baru saja selesai pencoblosan, 02 menyatakan menang dengan 62 persen, anehnya, uniknya, lucunya bersamaan dengan itu menyatakan pemilu curang. Inikan paradoks," ujar Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2019).
Baca Juga: Angel Alfredo Vera: Bhayangkara FC Takkan Hanya Main Bertahan di Makassar!
Berita Terkait
-
Buat Heboh Pemilu, Ini Fakta di Balik Pria Bernama Menang Prabowo
-
Diduga Salah Hitung, KPU Cek Selisih 320 Ribu Suara Real Count Jokowi
-
Kubu Prabowo Usul Masa Jabatan Presiden 7 Tahun, TKN: Berlebihan!
-
BPN: Prabowo Menang pun Kami Ungkap Kecurangan Pemilu
-
Kalah di Banten, Ketua PWNU ke Ma'ruf: Kami Malu, Mungkin Abah Kurang Puas
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum