Di akun Twitter-nya sendiri, Senin (29/4/2019), korban juga telah menuliskan tujuh poin hasil pertemuannya dengan PT KAI.
"Halo, kemarin sore saya bertemu dengan perwakilan PT KAI.
1. Mereka berterima kasih, karena aduan saya, mereka bisa mengevaluasi regulasinya.
2. Akan dibuatkan SOP baru/ merevisi yang sebelumnya terkait penanganan kasus berat karena sebelumnya SOP masih dibilang general untuk semua kasus.
3. Untuk semua pegawai yang menjadi saksi dan berada di kejadian bersama saya sudah diberikan evaluasi dan diselidiki kelanjutannya.
4. Polsuska yang memberikan saya verbal attack telah diberikan sanksi internal; tidak diberdinaskan lagi.
5. PT KAI bersedia menjadi saksi apabila saya ingin melanjutkan kasus ini ke jalur hukum.
6. Mereka akan melibatkan pihak eksternal seperti Komnas Perempuan dalam pembuatan regulasi baru.
7. Saya meminta mereka untuk mem-ban AR dari KAI, tetapi itu membutuhkan waktu karena mereka bilang harus merubah sistem dasar. Pihak KAI bilang kalau pembuatan regulasi dan hal-hal yang di atas itu membutuhkan waktu, enggak bisa langsung jadi, dan untuk penanganan jangka pendeknya, masih mereka pikirkan," cuit korban.
Kendati demikian, korban menyatakan tak akan membawa kasusnya ke meja hijau karena beberapa alasan pribadi.
Sebelumnya diberitakan, cuitan tentang pelecehan seksual yang dialami korban itu telah viral sejak diunggah pada Rabu (24/4/2019).
Tangan korban diremas hingga diarahkan ke alat vital pelaku. Bahkan, seolah pelecehan seksual itu belum cukup untuk merendahkan korban, polsuska yang mendapat laporan tersebut malah menghina penampilan korban dan mengatakan, "bukan anak baik-baik, jelas aja dia berani."
Tag
Berita Terkait
-
Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum
-
Usai Terjun dari Lantai 4 Mes, Jasad Noval Terkapar di Atas Kap Mobil
-
Pencoblosan Ulang di Surabaya, Jokowi Menang Telak dari Prabowo
-
Warga Surabaya Tetap Antusias Nyoblos Ulang di TPS
-
Budaya Victim Blaming, Sederet Kasus Pelecehan Seksual yang Salahkan Korban
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun