Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Erick Thohir membantah wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa merupakan upaya pengalihan isu. Isu tersebut kekinian kembali ramai dibahas setelah digulirkan lagi di era Presiden Jokowi.
"Kalau dibilang pengalihan isu enggak lah. Masalah ibu kota ini kan sudah dibicarakan jauh-jauh hari," kata Erick di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/5/2019).
Menurut Erick pemindahan ibu kota memang sudah diwacanakan sejak lama, bahkan dari era Presiden pertama RI Soekarno.
Erick menjelaskan, wacana pemindahan ibu kota membutuhkan waktu yang lama. Namun Erick memperkirakan wacana pemindahan itu akan diputuskan dalam waktu dekat.
"Kalau dilihat juga, ide pengalihan ibu kota ini juga kan bukan sekarang, tapi akan mulai diputuskan sekarang. Tapi pembangunannya perlu 15 -20 tahun ke depan," ujar Erick
Ia lagi-lagi menerangkan wacana pemindahan ibu kota sudah lama dibahas. Ia berharap kepada presiden yang akan datang bisa merealisasikan wacana tersebut.
"Tentu presiden ke depan yang menjadi satu kesatuan pembangunan. Ini yang bagus, kenapa?, walaupun nanti presdiennya ganti-ganti, tapi blueprint dari sebuah bangsa enggak boleh berubah. Itu yang kita lihat banyak di negara-negara lain," tutup Erick.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai wacana Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota RI merupakan upaya pengalihan isu. Ia menyebut hal itu merupakan omong kosong.
"Itu saya kira wacana isapan jempol saja, untuk mengalihkan isu ya. Dulu juga begitu empat tahun, lima tahun yang lalu. Nanti juga reda sendiri," ucap Fadli di saat menghadiri May Day 2019 di lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Erick Thohir: Jokowi Negarawan Sempurna, Minta Pendukung Tunggu Hasil KPU
Berita Terkait
-
KSPI: Pemindahan Ibu Kota Belum Mendesak, Lebih Baik untuk Kesejahteraan
-
Pemindahan Ibu Kota, Fadli Zon: Cuma Isapan Jempol Pengalihan Isu
-
Jokowi Berwacana Pindahkan Ibu Kota, Sandiaga: Harus Ada Referendum
-
Wacana Jokowi Pindahkan Ibu Kota, Sandiaga: Harus Ada Kajian Komprehensif
-
Ini Tiga Provinsi Minim Bencana untuk Pemindahan Ibu Kota Versi BNPB
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik