Suara.com - Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana mengaku enggan memperdebatkan persoalan people power dengan politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli. Eggi Sudjana merasa tidak satu level dengan Guntur Romli dan meminta agar bisa berdebat dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Pernyataan itu disampaikan oleh Eggi Sudjana saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (1/5/2019). Awalnya acara tersebut memutar video saat Eggi Sudjana ingin menggerakkan people power dan menolak hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres lantaran menduga banyaknya kecurangan.
Menanggapi hal itu, Guntur Romli menyebut ada dua model people power yang ada di Indonesia, yakni people power yang terjadi di era demokrasi dan people power yang terjadi di era otoriter. Guntur Romli menilai tidak perlu ada people power lantaran hal itu hanyalah untuk mengadu domba masyarakat.
"Kalau sekarang people power untuk demonstrasi dan lain-lain alasannya apa? Subjektifnya apa? Wong pemilu digelar secara terbuka semua bisa dipertanggungjawabkan mana yang curang dan tidak. Tidak perlu people power diartikan dengan massa karena itu lebih kepada mengadu domba kepada masyarakat," ungkap Guntur Romli seperti dikutip Suara.com dari video, Kamis (2/5/2019).
Eggi Sudjana pun membantah pernyataan Guntur Romli. Ia menunjukkan sebuah buku berjudul Jokowi People Power yang terbit pada 2014 dan membandingkan dengan dirinya saat ini yang menyerukan people power.
"Nampak sekali adinda nggak baca buku dia ini. Ini ada buku Jokowi People Power jelas ini tahun 2014. Dia bicara tidak ada apa-apa 2014 saya nggak lihat dia diperiksa karena people power, kok saya diperiksa tentang people power ini jelas di depan mata ada kezoliman ada ketidakadilan," imbuh Eggi Sudjana.
Guntur Romli menilai, yang membedakan people power era Pilpres 2014 dengan saat ini adalah Eggi Sudjana menyerukan untuk menolak keputusan KPU.
"Karena anda menolak keputusan KPU menolak apa yg diputuskan bawaslu itu bedanya," balas Guntur Romli.
"Tahu darimana anda menolak?" tanya Eggi Sudjana. Romli pun membalas, "Lah kan tadi kata-kata anda seperti itu".
Baca Juga: Kembangkan Kapasitas, MRT Jakarta Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Inggris
Eggi Sudjana menyindir Guntur Romli bukanlah seorang Sarjana Hukum sehingga tidak mengerti pembicaraannya.
"Anda bukan sarjana hukum jadi susah, nggak level gitu. Saya mau datang karena lawannya Mahfud MD, saya mau tuh supaya apple to apple. Ini kan nggak ngerti hukum," kata Eggi Sudjana.
Menanggapi hal itu, Guntur Romli pun hanya tertawa. "Anda hadapi saya aja nggak usah Prof. Mahfud," balas Guntur Romli sambil tertawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar