Suara.com - Berita bohong atau hoaks yang marak beredar di kalangan masyarakat sudah tidak bisa lagi dihentikan. Meskipun tak bisa dihentikan, Suwarjono menyebut hoaks masih bisa diatasi.
Pernyataan tersebut diungkap Pemimpin Redaksi Suara.com Suwarjono saat menjadi pembicara pada talkshow memperingati World Press Freedom Day 2019 yang digelar Unesco dengan tajuk Media for Democracy: Journalism and Elections in Times of Disinformation.
Menurut Suwarjono, cara mengatasi hoaks tersebut adalah dengan membuat karya jurnalistik bernama Cek Fakta.
Cek Fakta yang dimaksud Suwarjono adalah berbagai media nasional maupun daerah melakukan verifikasi atas informasi yang beredar luas di masyarakat. Suwarjono menyebut kebanyakan informasi yang diverifikasi berasal dari media sosial, namun ada juga yang berasal dari media mainstream.
"Cek fakta ini sudah menjadi keharusan karena sekarang ini menghilangkan hoaks sudah tidak mungkin lagi. Resiko era keterbukaan dan era kebebasan informasi itu adalah munculnya disinformasi atau hoaks," ujar Suwarjono di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
Tujuan Cek Fakta adalah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada media mainstream. Lalu melalui Cek Fakta, publik akan mendapatkan informasi yang lebih akurat dari pada di media sosial.
"Selain mengembalikan kepercayaan, publik juga mendapat informasi yang akurat. Karena kalau ada cek fakta mereka (publik) ada rujukan," jelas Suwarjono.
Menurut Suwarjono yang juga anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini, Cek Fakta ini sudah disepakati bersama 22 media online sejak satu tahun lalu. Cek Fakta nantinya dikatakan Suwarjono akan menjadi program nasional karena sampai saat ini sudah cukup berhasil dan didukung banyak pihak.
"Seperti Suara.com, ada kolom cek fakta, lalu media lain juga sama mereka buat kolom cek fakta yang memveritikasi isu dan gosip di lapangan yang isinya disinformasi atau hoaks," kata Suwarjono usai acara.
Baca Juga: Viral, Video Hoaks Orasi untuk KPU Bawa-bawa Wali Kota Risma
Suwarjono menjadi pembicara bersama Kepala Biro First Draft News Anne Kruger, Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi, Jurnalis IDN Times Rosa Folia, dan moderatornya adalah Pemimpin Redaksi Rajawali TV Yulia Supadmo. Acara ini bertujuan memperingati hari kebebasan pers internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional