Suara.com - Ramadan 1440 Hijriah dimanfaatkan seorang narapidana di Lembaga Permasyarakatan Kelas III Banyuasin, Sumatera Selatan, untuk memeluk agama Islam. Ketut Paryanto Bin Wayan Santia memutuskan pindah keyakinan dan memeluk agama Islam karena sering melihat rekan-rekan satu kamarnya beribadah.
Paryanto mengucapkan kalimat syahadat setelah acara pembukaan Pesantren Kilat dan Program Tahfizh Lapas Banyuasin, Selasa (7/5/2019). Ustadz Sopian yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Lapas Banyuasin yang memandu Paryanto mengucapkan kalimat syahadat.
“Setelah mengucapkan syahadat, saya sangat bahagia. Islam adalah agama yang membuat hati saya menjadi tenang," kata Paryanto seperti diberitakan Antara.
Prosesi tersebut turut disaksikan Kepala Lapas Banyuasin Reza Yudhistira Kurniawan dan ratusan rekan-rekannya sesama penghuni lapas. Ia pun memutuskan berganti nama menjadi Ahmad Ramadhan.
Lelaki 22 tahun itu mengaku terketuk untuk memeluk agama Islam karena ingin merasakan kenikmatan beribadah seperti rekan-rekan satu kamarnya. Tekad untuk berpindah keyakinan itu pun semakin kuat setelah mengikuti pesantren kilat yang diselenggarakan Lapas Banyuasin.
"Setelah ini, saya ingin lebih memperdalam agama Islam lagi, belajar Al-Quran. Saya juga berencana ingin masuk pesantren setelah bebas nanti," kata dia.
Sementara Kepala Lapas Banyuasin Reza Yudhistira Kurniawan mengatakan keinginan Ketut Paryanto untuk berpindah agama merupakan keinginan sendiri atau tanpa paksaan.
Setelah Ketut berstatus mualaf, Reza mengatakan lapas akan terus memberikan bimbingan mengenai agama Islam mulai dari tata cara wudhu, salat, hingga ibadah-ibadah yang lainnya.
Tidak hanya dari pemahaman agama, melainkan juga dari penyelesaian secara adminstrasi terkait perpindahan agama.
Baca Juga: Surat Edaran Walkot Malang Menyambut dan Menghormati Ramadan Tuai Polemik
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025