Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut partainya akan mengakhiri kerjasama dengan koalisi Indonesia Adil dan Makmur, jika Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin akan menang.
Mendengar hal tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno enggan berandai-andai karena masih meyakini kesolidan koalisi.
Dewan Pengarah BPN Prabowo - Sandiaga, Fadli Zon mengakuenggan menanggapi soal lontaran Ferdinand tersebut.
Lantaran, Fadli meyakini partai koalisi pendukung Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno masih tetap solid.
"Kalau belum ada sikap resmi apa yang mau ditanggapi? Sampai saat ini masih solid enggak ada masalah," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Selasa (7/5/2019).
Kendati demikian, apabila Demokrat kemudian beralih ke koalisi Jokowi - Maruf Amin pada nantinya, Fadli melihat tidak ada masalah. Hal tersebut disampaikan lantaran berpindah koalisi menjadi salah satu hak bagi setiap partai politik.
"Ya kalau menurut saya setiap partai pasti mempunyai sikapnya dalam hal menghadapi peristiwa pemilu. Silahkan saja itu kan hak bagi setiap partai politik. Yang saya tau sejauh ini sampai sekarang itu solid tidak ada masalah," tandasnya.
Untuk diketahui, kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan partainya akan mengakhiri kerjasama dalam Koalisi Adil dan Makmur pengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Kerjasama tersebut akan berkahir jika pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dinyatakan menang dalam Pemilu 2019.
Ferdinand menuturkan sikap politik Partai Demokrat belum ditentukan lantaran hasil daripada Pemilu 2019 belum dikeluarkan.
Baca Juga: Penjelasan Andi Arief Soal Survei Partai Demokrat Prabowo Menang 62 Persen
Hanya saja, Ferdinand mengungkapkan jika Prabowo menang partai berlogo bintang mercy tersebut memiliki kewajiban untuk mengawal pemerintahan. Sedangkan, jika Jokowi menang maka Partai Demokrat akan mengakhiri koalisi dengan partai pengusung Prabowo.
"Kalau Pak Jokowi yang diputuskan menang, maka kerja sama koalisi berakhir, karena pilpres juga berakhir," kata Ferdinand di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Berita Terkait
-
Geger Setan Gundul, Andre Rosiade: Andi Arief Tak Aktif di BPN dari Awal
-
Demokrat Ingin Keluar Koalisi, TKN: Selama Menguntungkan, Itu Hak Mereka
-
Politisi Demokrat: Jangan Minta Wiranto Mundur, Itu Setengah Waras
-
Demokrat: Analisis Andi Arief Tidak Mungkin Prabowo Menang 62 Persen
-
Soal 'Setan Gundul', Ferdinand: Andi Arief Teman yang Baik Bagi Prabowo
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada