Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan pembentukan panitia khusus kecurangan pemilu. Usulan itu langsung disambut baik Partai Gerindra dalam rapat paripurna pembukaan masa persidangan V untuk tahun sidang 2018-2019 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Rabu (8/5/2019).
Namun usulan itu tidak mendapat respons positif dari dua partai koalisi pasangan Prabowo - Sandiaga. Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat hanya diam selama rapur tersebut.
Awalnya anggota DPR RI dari fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah mengajukan interupsi dan menyampaikan soal pembentukan panitia khusus untuk mengevaluasi pelaksanaan Pemilu 2019. Hal yang paling disorotinya ialah soal banyaknya anggota KPPS yang meninggal dunia saat bertugas.
"Hak angket dapat dilakukan untuk menyelidiki suatu kasus yang selanjutnya dapat dibentuk pansus, dalam hal ini F-PKS mengajak untuk membentuk Pansus terkait penyelenggaraan Pemilu," kata Ledia.
Anggota fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo Sukartono sepakat dengan Ledia. Bambang mendukung adanya pembentukan pansus pemilu karena banyaknya korban yang meninggal dunia.
Sebagai partai koaliai yang mengusung Prabowo - Sandiaga, PAN serta Demokrat tidak ikut bersuara saat itu.
Ketua Komisi VIII dari Fraksi PAN Ali Taher Parasong menyampaikan bahwa PAN belum menentukan sikapnya terkait hal tersebut karena akan ada pembicaraan khusus dengan fraksi.
"Iya nanti kita lihat, kita akan dipanggil oleh fraksi untuk membicarakan," kata Ali ditemui usai rapat.
Meskipun begitu, Ali mempersilahkan kalau ada anggota dari fraksi PAN lainnya yang ikut mendukung usulan tersebut.
Baca Juga: 137 ASN di Indonesia Tidak Netral Selama Pemilu 2019
"Silakan itu kan menyangkut haknya anggota silakan menggunakan hak dan itu kan dijamin oleh konstitusi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan