Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta pihak berwenang untuk melakukan visum kepada lebih dari 500 petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia karena kelelahan bekerja. Pernyatan itu disampaikan Prabowo berlandaskan rasa keprihatinannya melihat banyaknya pahlawan pejuang demokrasi yang gugur.
Prabowo mengatakan gugurnya ratusan petugas pemilu merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi selama pemilihan umum berlangsung di Indonesia. Karena itu, ia memohon kepada pihak berwajib untuk mengusut penyebab dari ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia.
"Kami mohon pihak yang berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).
Prabowo mengatakan, jika perlu ada visum dan pemeriksaan medis terhadap mereka yang meninggal. Sehingga publik bisa tahu penyebab sebenarnya rausan petugas Pemilu yang meninggal dunia.
"Perlu ada... kami rasa suatu visum atau pemeriksaan medis KPPS petugas-petugas tersebut yang meninggal," sambungnya.
Dalam kesempatan ini Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyampaikan bela sungkawanya atas meninggalnya ratusan petugas Pemilu 2019.
"Atas nama seluruh BPN Prabowo-Sandi Koalisi Indonesia Adil Makmur kami ingin mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya yang dilaporkan lebih dari 500 petugas pemilu dari berbagai tingkatan yang telah meninggal dalam proses pemilu ini," tandasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data terkahir KPU RI pada Selasa (7/5/2019) hingga pukul 08.00 WIB total petugas KPPS yang meninggal sebanyak 456 petugas. Sedangkan, sebanyak 4.310 petugas KPPS dinyatakan sakit.
Baca Juga: Hujan Interupsi Warnai Rapat Paripurna DPR soal Ratusan KPPS Meninggal
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Pendukung Tenang dan Tak Emosional Selama Penghitungan Suara
-
Pengamat: Tak Percaya Institusi Nasional, Prabowo Lebih Percaya Asing
-
Babak Baru Duel Pilpres 2019, Fraksi PKS DPR Usul Bentuk Pansus Pemilu
-
Dituduh Fahri Hamzah Buat Aturan yang Tambah Kematian, KPU Angkat Bicara
-
137 ASN di Indonesia Tidak Netral Selama Pemilu 2019
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?