Suara.com - Terduga teroris yang dibekuk di Bekasi, Eky alias EY (27), ternyata memiliki kemampuan memodifikasi bom dengan pemicu WIFI, berkat belajar secara autodidak melalui media sosial Twitter dan YouTube.
Eky yang diketahui memunyai bakat mereparasi alat-alat elektronik termasuk ponsel itu, memperdalam kemampuannya merakit bom melalui media sosial.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Eky mempelajari sejumlah bom dengan berbagai jenis daya ledak yang sudah dipraktikan teroris di sejumlah negara seperti Suriah, Irak, dan Sri Lanka.
"Bom ini berhasil dipraktikkan sehingga memacu, memotivasi EY untuk memperdalam bagaimana caranya membuat mother of satan bomb ini menggunakan alat pemicu pakai WIFI, bukan dengan sinyal ponsel," di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Dedi mengatakan, saat dilakukan penangkapan juga didapati barang bukti berupa bom yang sudah dibuat oleh EY bersama YM (18) terduga teroris lainnya.
"Dari keompok EY dan YM, dua yang sudah berhasil dirakit. Tapi bahan bakunya cukup banyak dan kami belum tahu karena EY punya sumber dana cukup baik, melatih, dan rekrut," ujar Dedi.
Atas dasar itu pula, dikatakan Dedi, kurang lebih ada 1.600 konten di media sosial terkait cara merakit bom yang diblokir kepolisian.
"Twitter kurang lebih ada juga, di YouTube ada juga. Sudah kurang lebih memblokir 1.600 konten-konten, video-video yang terkait terorisme.”
Untuk diketahui, Eky alias EY, terduga teroris berusia 27 tahun yang dibekuk di Bekasi beberapa hari lalu, memunyai memampuan memodifikasi jenis bom modern bebasis WIFI.
Baca Juga: Dijadikan Media Belajar Rakit Bom, Polisi Tutup 1.600 Konten Berbau Teroris
Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jumat (10/5/2019).
Selain merakit bom berbahan kimia, ternyata Eky juga sudah menyiapkan rangkaian switching yang sengaja dibuat apabila di Komisi Pemilihan Umum RI terjadi unjuk rasa secara besar-besaran pada 22 Mei 2019.
Dedi menerangkan, tadinya Eky akan memanfaatkan jaringan atau sinyal ponsel sebagai pemantik bom untuk meledak.
Namun, hal itu urung dilakukan Eky lantaran dirinya memperkirakan akan ada alat penghilang sinyal atau jammer pada saat unjuk rasa.
“Diprediksi sama dia ada jammer terhadap ponsel. Jammer bisa dilakukan beberapa pihak sehingga ponsel tak bisa beroperasi maksimal sebagai switching bom," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Berita Terkait
-
Dijadikan Media Belajar Rakit Bom, Polisi Tutup 1.600 Konten Berbau Teroris
-
Teroris Mau Ledakkan Bom Ibu Setan Pakai WIFI saat Ada Demo 22 Mei di KPU
-
Densus Ciduk Terduga Teroris YM, Forki: Kalau Atlet Asal Bekasi Iya, Tapi..
-
Berstatus Tersangka Pencucian Uang, Bachtiar Nasir Dicekal Keluar Negeri
-
Tersangka Teroris Bekasi, Forki: YM Bukan Atlet Karate Bekasi Kota
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang