Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyebut para pelaku demonstrasi di depan kantor Bawaslu RI, Jumat (10/5/2019) sebagai preman berjubah. Hal itu disampaikannya saat mendengar cemoohan dari para demonstran kepada aparat keamanan yang mengenakan peci dan sorban.
Pihak kepolisian saat itu sengaja mengenakan sorban serta peci putih demi mendukung suasana damai selama demonstrasi berlangsung. Namun, niatan polisi itu tidak sepenuhnya diterima oleh para pendemo. Mereka justru mencemoohnya lantaran dinilai hanya sebagai pencitraan.
Pihak kepolisian dari satuan Brimob tersebut kemudian melantunkan selawat dari mobil pengurai massa. Bukannya membuat para demonstran ikut berselawat, lantuanan itu malah memancing amarah demonstran.
"Selawat kok dicemooh, dasar preman berjubah, agama cuma dijadikan kedok!," cuit Guntur Romli melalui akun Twitternya @GunRomli pada Sabtu (11/5/2019).
Massa yang mengatasnamakan Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan (Gebrak) melakukan aksi di depan kantor Bawaslu RI, Jumat (10/5/2019). Massa tersebut dipimpin oleh Politisi PAN, Eggi Sudjana dan Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen.
Polisi melakukan pengamanan selama aksi di depan kantor Bawaslu berjalan. Bahkan personel mengenakan sorban dan peci selama mengawal massa aksi.
Salah satu petugas Brimob, Iptu Taufik Hidayat mengatakan, ia dan rekan-rekannya sengaja memakai pakaian khas muslim untuk mengawal aksi. Menurutnya, tujuannya adalah untuk menyejukkan suasana selama aksi berlangsung.
"Iya ini biar adem saja, menyejukkan suasana. Biar enggak panas-panas," kata Taufik di depan Kantor Bawaslu RI.
Baca Juga: Pendukung Prabowo - Sandiaga Keracunan Kue Usai Demo di Bawaslu
Berita Terkait
-
Sandiaga: Penggunaan Uang Negara oleh Jokowi - Ma'ruf Mudah Dibuktikan
-
BPN Lapor Kecurangan Ke Bawaslu, TKN: Kenapa Baru Lapor Sekarang?
-
Bawaslu Kaji Usulan PP Muhammadiyah Soal Mitigasi Kesehatan Petugas KPPS
-
Demo Bawaslu, Ketua Reuni 212 Ajak Massa Masuk Penjara Biar Makanan Habis
-
Demo Koalisi Ulama di Bawaslu Dijaga Ketat Polisi, Kawat Berduri Dipasang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu