Suara.com - Rekaman viral sumbangan di sebuah minimarket di Aceh menuai tanggapan dari anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya.
Dalam video tersebut, seorang pria mengenakan gamis terlihat meminta sumbangan ke pegawai minimarket. Dia marah-marah karena hanya diberikan sumbangan Rp 1.000.
Alih-alih mengecam amarah pria tersebut, Mustofa Nahra malah menyentil pemilik minimarket yang dinilai tidak sensitif dengan penduduk sekelilingnya.
Dia menasihati agar pihak minimarket paham lingkungan, jika ingin nyaman berbisnis serta tidak mengeruk duit rakyat lalu kabur ke luar negeri kalau sudah kenyang.
"Pembeli minimarket, rata-rata penduduk setempat. Kalian ini nggak sensitif. Kalau mau nyaman bisnis, ya sebaiknya paham lingkungan. Jangan kayak pendatang, rakus ngeruk dan makan duit rakyat, lalu kabur ke Singapura kalau dah kenyang," tulis Mustofa Nahra melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @AkunTofa.
Kicauan itu disampaikan menanggapi sebuah video seorang pria marah-marah di minimarket yang dibagikan oleh warga Twitter dengan akun @RaizHaroon.
"Nih jamaah glodog mon... inilah yg dimaksud @AndiArief__ gerombolan setan gundul.." cuit akun @RaizHaroon.
Sebelumnya, warga dihebohkan engan video yang memperlihatkan dua orang marah-marah di sebuah minimarket karena tidak terima mendapat sedekah hanya Rp 1.000 dari karyawan. Video berdurasi 1 menit 10 detik itu beredar luas di Instagram.
Dalam video tersebut, pria yang tengah berpakaian putih tampak terus melayangkan protes besaran uang yang diterimanya. Pria yang menggunakan syal Indonesia Palestina mengatakan uang yang sedianya untuk sedekah itu dianggap sebagai bentuk pelecehan karena hanya diberikan Rp 1.000.
Baca Juga: Viral Sumbangan Rp 1000, Pria Berbaju Putih Ini Marahi Karyawan Indomaret
Pria itu kemudian membandingkan uang sedekah yang disebutnya diberikan pedagang sayur sebesar Rp 100 ribu.
Kemudian, salah satu rombongan pria yang tengah marah-marah meminta salah satu karyawan minimarket yang diduga memberikan uang Rp 1.000 dipanggil untuk masuk. Pria tersebut nampak hanya diam dan menganggukkan kepala.
Pria yang marah-marah tersebut diketahui bernama Jafar Quba.
Pihak Kepolisian Resor Aceh Utara bersama jajarannya Polsek Matangkuli, melakukan mediasi antara Kepala Indomaret Cabang Medan dengan Jafar Quba, Ketua Remaja Masjid Al Khalifah Ibrahim, Matangkuli, Aceh Utara pada Minggu (12/5/2019) sore.
Mediasi dilakukan terkait peristiwa permintaan sumbangan yang kemudian viral di media sosial.
Saat itu, Jafar Quba marah ketika diberi Rp 1.000 oleh karyawan Indomaret. Mereka mengaku meminta sumbangan untuk diberikan kepada umat Muslim di Palestina.
Berita Terkait
-
Marah-marah di Indomaret karena Uang Rp 1.000, Jafar Quba: Kami Minta Maaf
-
Dugaan Penggelembungan Suara di Aceh Besar Disampaikan Partai Aceh
-
Money Politic Rp 1 Juta ke Rakyat Aceh, Ferdinad: Akal Hasto Kenapa Kurang?
-
Viral Sumbangan Rp 1000, Pria Berbaju Putih Ini Marahi Karyawan Indomaret
-
Soal Istri Eks Danjen Kopassus, BPN: Awas Dosa-dosa Kita Sedang Disisir
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO