Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi membela politisi Partai Demokrat Andi Arief saat beradu argumen dengan akun resmi Twitter Partai Gerindra. Akun Partai Gerindra @gerindra menyindir Andi Arief soal prinsip abu-abu Partai Demokrat.
Adu argumen tersebut berawal dari cuitan Andi Arief yang menyindir tudingan seorang calon. Andi Arief tak menyebut secara detail siapa si calon tersebut, namun calon menyalahkan tokoh lain yang tidak ikut berkompetisi sebagai penyebab kekalahannya.
Tokoh lain yang dimaksud oleh Andi Arief adalah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Sepanjang pemilu yang pernah ada, baru kali ini nasib atau kekalahan calon disebabkan tokoh lain yang tidak ikut berkompetisi. Bahkan anak tokoh lain itu juga disalahkan. Sedemikian lemahkah calonmu?" kata Andi Arief seperti dikutip Suara.com, Jumat (17/5/2019).
Akun Partai Gerindra @gerindra pun membalas cuitan Andi Arief. Akun tersebut balik menuding sikap abu-abu partai yang menaungi Andi Arief hingga menyindir personal Andi Arief yang pernah terciduk menggunakan sabu-sabu.
"Menjadi hitam atau putih, bukan abu-sabu, itulah prinsip. Sebab yang tersulit bukanlah memilih, tetapi bertahan pada sebuah pilihan. *Maaf salah tulis, maksudnya abu-abu," ungkap akun @gerindra.
Cuitan dari akun Partai Gerindra tersebut ternyata dikomentari oleh Dedek Prayudi. Meski Dedek Prayudi berada di bawah naungan PSI pendukung capres nomor urut 01 Jokowi - Maruf yang notabene berseberangan dengan koalisi Prabowo - Sandi, Dedek Prayudi memberikan pembelaan terhadap Andi Arief.
Dedek Prayudi memberikan balasan cukup telak untuk akun Partai Gerindra tersebut. "Mimin @Gerindra yang cerdas, ada perbedaan mentereng antara teguh pada prinsip dan keras kepala demi syahwat berkuasa. Saya yakin anda cukup cerdas untuk mencerna kalimat saya," balas Dedek Prayudi.
Untuk diketahui, Partai Demokrat yang tergabung dalam koalisi capres nomor urut 02 Prabowo - Sandi terus menerus diserang oleh partai koalisi 02 lainnya lantaran dituding tidak setia dengan koalisi.
Baca Juga: Minta Masyarakat Jateng Tak Ikut Aksi 22 Mei, Ganjar: Mengaji Saja Yuk
Pasalnya, beberapa kali AHY melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi hingga menghadiri pertemuan tokoh nasional dan kepala daerah.
Selain itu, Andi Arief juga dituding melancarkan aksi untuk menjatuhkan Prabowo - Sandi dengan mencuit ada setan gundul di balik pemasok kemenangan Prabowo-Sandi sebesar 62 persen yang menyesatkan publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik