Mereka mengklaim bahwa 6,7 juta orang tidak mendapat undangan untuk memilih dan petahana telah menggunakan alat negara untuk keuntungannya. Misalnya, dua pendukung Prabowo menghadapi dakwaan makar karena mengklaim hasil pemilu itu curang.
Aksi protes dalam skala kecil telah digelar, salah satunya di luar Bawaslu atau Badan Pengawas Pemilu, Jumat kemarin.
Sementara, demonstrasi lebih besar membayangi dengan seruan untuk protes 'kekuatan rakyat' (people power--RED) yang datang dari para pendukung Prabowo (meski bukan dari kandidat itu sendiri).
Tantangan terhadap hasil pemilu diprediksi juga akan segera terjadi di Mahkamah Konstitusi, seperti pada 2014 silam. Namun, tantangan saat itu gagal dan, peluang sukses Prabowo untuk lima tahun mendatang tipis.
Dalam sebuah wawancara dengan The Sydney Morning Herald dan The Age Jumat (10/5) lalu, pasangan calon wakil presiden Prabowo, Sandiaga Uno--mantan Wakil Gubernur Jakarta, dan menurut Forbes, salah satu orang terkaya di Indonesia--mengonfirmasi bahwa tantangan ke pengadilan masih tetap dipertimbangkan.
“Kita harus melihat argumen hukumnya,” kata dia, sambil menambahkan bahwa akan sangat sulit bagi oposisi untuk mendapatkan pengadilan yang adil, dan menolak anggapan bahwa memperdebatkan hasil pemilu bisa merusak demokrasi Indonesia.
"Ini justru akan memperkuat demokrasi di Indonesia, karena kami memastikan bahwa di pemilihan berikutnya yakni 2024, tidak akan ada lagi praktik kotor demokrasi, pengerahan aparatur negara, penyalahgunaan sumber daya negara, penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga penegak hukum," kata dia.
Setelah kinerja yang kuat selama kampanye Pilpres 2019, Sandi kini banyak disebut-sebut sebagai kandidat presiden pada 2024--ketika itu Jokowi tidak akan bisa mencalonkan diri kembali.
Sandi enggan berbicara soal itu. Dia mengatakan, "Saya telah belajar dalam tugas singkat saya dalam politik untuk tidak merencanakan terlalu jauh ke depan."
Baca Juga: Update Real Count KPU: Selisih Jokowi dan Prabowo Tembus 16 Juta Suara
"Yang pasti adalah bahwa saya akan terus menghabiskan waktu saya dengan masyarakat Indonesia."
Pria berusia 49 tahun yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan sopan ini berada dalam masa-masa sulit. Dia harus terlihat mendukung Prabowo dalam periode pascapemilu ini, terutama jika dia menginginkan dukungan politik dari partai Gerindra Prabowo pada 2024.
Tapi, Sandi juga berisiki merusak citra politiknya jika dia terlalu keras memprotes hasil pemilu dan menyejajarkan dirinya terlalu dekat dengan protes yang dilayangkan Prabowo.
Yang jauh lebih jelas, yakni masa depan bagi Prabowo, mantan jenderal militer berusia 67 tahun yang lama merasakan bahwa sudah menjadi takdirnya menjadi Presiden Indonesia.
Pada 22 Mei nanti, ketika hasil pemilu diumumkan--kecuali adanya perubahan ajaib dalam penghitungan suara--dia akhirnya, dengan terhormat, harus mengakui kekalahan.
Berita Terkait
-
3.000 Jihadis Dikhawatirkan Akan Tunggangi Aksi 22 Mei 2019, Waspada!
-
Update Real Count KPU: Selisih Jokowi dan Prabowo Tembus 16 Juta Suara
-
Akhir Pekan Kedua Puasa Ramadan, Jokowi Unggul 15,74 Juta Suara
-
Emak-emak Tiduran di Jalan Hadang Mobil Jokowi, Videonya Viral
-
Jokowi Tetapkan 9 Pansel Calon Pimpinan KPK, Yenti Ganarsih Jadi Ketua
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Kritik 'Kultur Pejabatisme' di Indonesia, Ray Rangkuti Serukan Hormati Kinerja Bukan Jabatan!
-
Pabrik Michelin 'Digeruduk' Pimpinan DPR Buntut Isu PHK Massal, Dasco: Hentikan Dulu
-
Rocky Gerung Bongkar 'Sogokan Politik' Jokowi ke Prabowo di Balik Manuver Budi Arie
-
Misi Roy Suryo Terbang ke Sydney: Investigasi Kampus Gibran, Klaim Kantongi Bukti Penting dari UTS
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Polisi Temukan 5 Gigabyte Data Rahasia Hasil Retas Bjorka, di Antaranya Milik Perusahaan Asing
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta