Suara.com - Danu Tirta, remaja 16 tahun tewas ditusuk geng motor saat sedang melakukan Sahur On The Road (SOTR) di Jalan Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (18/5/2019). Danu mengikuti kegiatan tersebut setelah membohongi orangtuanya agar dapat izin.
Ibunda korban, Ema Sari (42) mengatakan acara itu merupakan SOTR yang pertama kali Danu ikuti. Menurutnya, Danu tidak pernah berkeinginan untuk ikut acara SOTR meskipun teman-teman lainnya mengikuti acara itu.
Namun Ema mengaku heran pada tanggal 17 Mei itu, Danu sampai memaksa ingin ikut, sampai berbohong agar diizinkan.
"Enggak, izin saja belum pernah. Ini baru pertama kali, katanya mau perpisahan kelulusan," jelas Ema di rumahnya Jalan Madu, Kalimalang Curug, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (20/5/2019).
Ema akhirnya memberikan izin kepada Danu ke luar rumah karena anaknya itu mengaku acara tersebut diadakan pihak sekolah MTS 42. Namun karena Ema merasa ragu, ia mencoba memastikannya kepada Wali Kelas Danu dengan bertanya lewat grup WhatsApp orangtua murid kelasnya Danu.
Ternyata kecurigaan Ema benar, Wali Kelas Danu menyebut tidak ada acara buka puasa atau sahur bersama di sekolahnya. Namun Ema merasa mengalami kejadian aneh karena ia justru tidak bisa menemukan informasi dari Wali Kelasnya Itu. Ia baru menyadarinya setelah anaknya itu sudah tak bernyawa.
"Nah itu udah dibilan padahal (oleh Wali Kelasnya) enggak ada acara, tapi kita cari-cari itu yang kata Wali Kelasnya, enggak ketemu ya sudah kita coba percaya saja," jelas Ema.
Diberitakan sebelumnya, geng motor kembali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat ibu kota. Tak tanggung-tanggung, seorang remaja bernama Danu Satria (16) tewas usai dikeoyok dan ditusuk.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Satrio, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019) pukul 01.05 dini hari.
Baca Juga: Buru Geng Motor Pembunuh Remaja di Setiabudi, Polisi Periksa CCTV
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Setiabudi, Komisiaris Polisi Tri Suryawan mengatakan, kejadian bermula saat korban dan adiknya tengah melakukan SOTR.
Di saat itulah rombongan sepeda motor melintas dengan membawa bendera hitam. Mereka pun berhenti dan terlibat cekcok dengan korban.
Namun, cekcok tersebut berujung penganiayaan terhadap korban. Remaja tersebut sempat diseret oleh salah satu anggota geng motor dan ditusuk hingga tewas.
"Korban diseret kemudian ditusuk dengan benda tajam dari punggung belakang sebelah kanan tembus ke paru-paru," ujar Tri saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2019).
Berita Terkait
-
Korban Tewas Geng Motor Setiabudi Kibuli Orang Tua Biar Ikut SOTR
-
Danu Peserta SOTR Ditikam Geng Motor Usai Terjatuh dan Tertindih Motor
-
Otak Penusukan Peserta SOTR di Setiabudi Dibekuk Pasca 14 Jam Buron
-
Geng Motor Berbendera Hitam Seret Danu Hingga Tewas Disaksikan Adiknya
-
Anies Larang Sahur On The Road, Politisi PSI Sindir Fahira Idris
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka