Suara.com - Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Purn) Sofyan Jacob mengatakan TNI Polri bukan berfungsi sebagai alat penguasa bahkan untuk menjadi bagian dalam tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Hal itu diungkapkannya saat sejumlah tokoh pendukung Capres - Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno diseret ke jalur hukum karena diduga melakukan makar.
Komjen Sofyan mengatakan selama ini TNI - Polri senantiasa menjaga keprofesionalitasnya dalam menjalankan tupoksinya sebagai penjaga stabilitas keamanan negara.
Ia meminta kepada keprofesionalitasan tersebut tidak dirusak oleh kepentingan untuk menguntungkan sebagian pihak.
"Kembalikan Polri dan TNI juga kepada fungsinya sebagai alat negara bukan alat pemerintah, apalagi itu sebagai alat penguasa. Seolah-olah TNI-Polri dijadikan tim sukses. Nah ini yang harus kita kembalikan," kata Sofyan dalam konferensi pers yang digelar Front Kebangkitan Bangsa (FKB) di Hotel Gran Mahakam, Jalan Mahakam, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).
Ucapan Sofyan tersebut dilandasi oleh banyaknya tokoh-tokoh pendukung Prabowo - Sandiaga yang diseret ke jalur hukum karena dilaporkan hendak lakukan makar.
Sofyan menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para pendukung Prabowo - Sandiaga bukanlah makar melainkan untuk menyuarakan pendapat yang dilindungi oleh undang-undang.
"Demonstrasi kan satu yang wajar, kenapa sekarang disebut makar padahal makar kan bukan sesuatu yang mudah. Makar itu tujuannya menggulingkan pemerintah yang sah, sedangkan kita dan rakyat ini berkumpul dan menyuarakan ketidakadilan dibilang makar," tandasnya.
Baca Juga: Tolak Hasil Pemilu Versi KPU, Purnawirawan Dalam FKB Ikut Turun Aksi 22 Mei
Berita Terkait
-
Tolak Hasil Pemilu Versi KPU, Purnawirawan Dalam FKB Ikut Turun Aksi 22 Mei
-
Sejumlah Purnawirawan TNI-Polri Sebut Terjadi Kecurangan Selama Pemilu 2019
-
Unggul 114 PPLN, Jokowi - Ma'ruf Tumbangkan Prabowo - Sandiaga
-
Bupati Sumenep: Jangan Ikut-ikutan People Power, Itu Masalah Politik
-
Yusril: Peserta Pilpres Tak Bisa Menyatakan Kecurangan Secara Sepihak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri