Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto buka suara terkait dengan rencana aksi penyampaian pendapat yang akan dilakukan para pendukungnya di depan gedung KPU dan Bawaslu RI pada 22 Mei 2019. Prabowo menegaskan bahwa aksi tersebut bukan bertujuan untuk melakukan makar atau menggulingkan pemerintah.
Prabowo mengatakan rencana aksi menyampaikan pendapat yang dilakukan para pendukungnya tersebut sebagai bentuk mengungkapkan kerisauan adanya kecurangan yang terjadi selama Pemilu 2019. Di balik rencana tersebut, Prabowo menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat untuk melakukan tindakan inskontitusional.
"Tidak ada niat kami untuk makar, tidak ada niat kami untuk melanggar hukum, justru kami ingin mengamankan hukum. Kami ingin menegakkan kebenaran dan keadilan. Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah itu salah," kata Prabowo dalam pidatonya melalui video yang diterima Suara.com, Rabu (21/5/2019).
Prabowo mengungkapkan bahwa apa yang akan dilakukan oleh pendukungnya merupakan hak warga negara untuk menyampaikan pendapat. Terlebih kata mantan Danjen Kopassus tersebut apa yang hendak dilaksanakan para pendukungnya tersebut dilindungi dengan undang-undang yang berlaku.
Prabowo kemudian menjelaskan bahwa untuk memperjuangkan kebenaran tidak perlu menggunakan kekerasan. Karenanya Prabowo berpesan kepada seluruh pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan selama menggelar aksi menyampaikan pendapat.
"Saudara-saudara sekalian, memang berat jalan non violence, anti kekerasan memang berat. Tapi sejarah membuktikan kadang-kadang justru yang berat itu yang akan membawa kebaikan dengan semuanya," ujarnya.
"Kalau diprovokasi saya mohon jangan membalas. Bilamana saudara disakiti, jangan membalas. Selalu memberi kedamaian selalu memberi langkah-langkah yang baik dan positif. Itu permintaan saya," tandasnya.
Berita Terkait
-
New York Times: Jokowi Menang Lagi, Kalahkan Eks Jenderal Garis Keras
-
PSI: Selamat, Prabowo - Sandiaga Juara 2
-
Jubir PSI: Prabowo Sengaja Datang di Luar Jam Besuk?
-
Pilot Hasut Aksi 22 Mei 2019, Menhub Dukung Polisi Lakukan Interogasi
-
Ferdinand Mesem, Rachland: Tak Ada Ingatkan Prabowo Jam Besuk Tahanan?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Profil Rohmat Marzuki, Kader Loyal Gerindra dari Magelang Geser Adik Ipar Haji Isam dari Wamenhut
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar
-
Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo