Suara.com - Korban kerusuhan di Jakarta yang ditampung RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat hingga Kamis (23/5/2019) pukul 08.30 WIB sudah mencapai 167 orang. Penambahan jumlah korban hari ini lebih sedikit dibanding hari sebelumnya.
Berdasarkan pantauan Suara.com, suasana di RSUD Tarakan pagi ini tidak terlalu sibuk seperti hari sebelumnya, tidak terlihat korban yang berdatangan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Dilihat dari papan informasi nama korban, hingga Kamis (23/5/2019) pukul 08.30 WIB, total jumlah korban yang masuk ke RSUD Tarakan adalah 167 korban, semua korban berjenis kelamin laki-laki dan tidak ada korban jiwa pada hari kedua kerusuhan.
Korban pada kerusuhan hari kedua mulai berdatangan ke RSUD Tarakan pada Rabu (22/5) pukul 18.45 WIB kemarin. Mereka datang dengan menggunakan ambulans dari Palang Merah Indonesia (PMI), Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan BUMN.
Hingga Rabu (25/5/2019) pukul 01.30 WIB korban yang masuk ke RSUD Tarakan menyentuh angka 150 korban. Artinya korban mengalami penambahan sebanyak 14 orang hingga Rabu pagi.
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum dan Pemasaran RSUD Tarakan Reggy S Sobari mengatakan, korban bentrok antara massa dengan aparat keamanan di sekitar Tanah Abang, Jalan Thamrin dan Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa mengalami luka akibat peluru karet.
"Ada beberapa korban yang membawa peluru karet itu saat dibawa ke RSUD Tarakan. Ada beberapa yang kami bantu mengeluarkan peluru karet itu dari tubuhnya," kata Reggy, Rabu (22/5/2019).
Reggy mengatakan tidak ada korban yang terluka akibat peluru tajam. Beberapa korban yang sudah diperbolehkan pulang malah meminta proyektil peluru karet yang mengenai tubuhnya untuk dibawa.
Ketika ditanya apakah penyebab dua korban meninggal di RSUD Tarakan, Reggy tidak bisa memastikan karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Penyebab kematian sebenarnya bisa diketahui dari autopsi.
Baca Juga: Situasi Terkini di Bawaslu: Penuh Sampah, Gas Air Mata Masih Terasa
"Korban meninggal mengalami luka berupa lubang berbentuk bulat. Apakah luka itu yang menyebabkan meninggal, kami tidak bisa memastikan," kata Reggy.
Berita Terkait
-
Usai Rusuh, Harga Jual Beli Emas Antam Hari Ini Stagnan
-
Situasi Terkini di Bawaslu: Penuh Sampah, Gas Air Mata Masih Terasa
-
Rusuh Aksi 22 Mei: Ketegasan Jokowi Hingga Pembatasan Akses Media Sosial
-
Massa Aksi di Bawaslu Mulai Membubarkan Diri
-
Usai Rusuh Aksi 22 Mei, Puing dan Batu Penuhi Jalan MH Thamrin
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
-
Kemenag Petakan 80 Pesantren Berisiko Bangunan Runtuh, Susun Aturan Baru Demi Keselamatan Santri
-
Gubernur Bobby Nasution juga Siapkan Beasiswa untuk Atlet Berprestasi Popnas dan Peparpenas
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
-
Rahayu Saraswati Tetap Wakil Ketua Komisi VII DPR Usai Putusan MKD, Begini Kata Dasco
-
Pengendara Mobil Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Dharmawangsa Raya Saat Hujan Deras
-
Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
-
Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!