Suara.com - Seorang dokter RSUD Tarakan, Jakarta Eko Julianto memastikan tidak ada peluru tajam yang menembus tubuh korban kerusuhan 22 Mei. Ia pun menjamin bila tidak ada peluru tajam apapun yang ditemukan dalam tubuh para korban.
Hal ini diungkapkan oleh Eko Julianto melalui akun Twitter miliknya @ekozisco. Eko Julianto yang mengaku sudah 5 tahun mengabdi di RSUD Tarakan dan menangani langsung para korban kerusuhan tidak menemukan peluru tajam dalam tubuh korban.
"Hampir 100an korban yang kami tangani hari ini satupun tidak ditemukan peluru tajam. Dan saya bisa jaminkan karena saya yang turun tangan langsung," kata Eko Julianto seperti dikutip Suara.com, Kamis (23/5/2019).
Para korban mulai berdatangan ke IGD RSUD Tarakan pada Rabu (22/5/2019) pukul 4.00 WIB. Luka yang dialami oleh para korban pun beragam, ada luka lecet, robek hingga luka tembak.
Meski demikian, bekas luka tembak tersebut bukan diakibatkan oleh peluru tajam melainkan peluru karet. Selama menangani para korban, Eko Julianto mengaku tidak menemui adanya peluru tajam sama sekali.
"Kejadian di Rumah Sakit Tarakan, mulai ramai sekitar jam 4 subuh sampai terakhir jam 11 masih berdatangan korban. Ada yang luka lecet, luka robek di kaki dan ada luka tembak. Tapi tidak seperti di berita katanya ada peluru tajam. Saya di RSUD Tarakan tidak menemukan peluru tajam," ungkap Eko Julianto.
Meski demikian, Eko Julianto mengaku tidak bisa memastikan kondisi korban di rumah sakit lain. Sebab, ia hanya menangani para korban yang ada di RSUD Tarakan sementara korban dilarikan tidak hanya ke RSUD Tarakan melainkan ke beberapa rumah sakit sekitar.
"Coba ditanyakan ke rumah sakit yang bersangkutan. Saya cuma bicara apa yang saya tahu dan saya lihat sendiri. Korban tersebar di rumah sakit lain," tutur Eko Julianto.
Untuk diketahui, hingga Kamis (23/5/2019) 10.00 WIB, RSUD Tarakan telah menampung 168 korban kerusuhan selama dua hari dari Tanah Abang, Petamburan, dan Bawaslu.
Baca Juga: Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Ahok Ikut Berduka
Sebelumnya, RSUD Tarakan memang memastikan, tidak ditemukan proyektil peluru di tubuh dua korban kerusuhan yang meninggal dunia dan sempat dirawat di sana.
Rabu (22/5/2019) sore, kedua jenazah korban sudah dikembalikan ke keluarga. Humas RSUD Tarakan dr Reggy S Sobari mengatakan, penyebab kematian kedua korban tidak bisa diketahui secara mendalam.
Sebab, kata dia, pihak keluarga korban menolak jenazah tersebut diotopsi. "Ada luka berbentuk bulan, kedua keluarga korban keberatan diautopsi. Belum tahu penyebabnya apa, tapi tidak ada proyektil," kata Reggy di RSUD Tarakan.
Reggy mengatakan, menerima dua korban yang meninggal dunia pada Rabu Subuh, pukul 04.00 WIB dan 08.00 WIB. Kedua korban itu mengalami luka tembak di bagian dada dan Leher.
"Dua orang meninggal. Satu (luka tembak) di dada, satunya di leher. Luka berat 8orang, sisanya luka ringan. Sebanyak 79 orang dari 120 korban sudah dipulangkan,” terangnya.
Adapun korban yang diduga ditembak di bagian dada bernama Adam Nooryan (17). Sementara Widyanto Rizki Ramadan (17) terkena tembakan di bagian leher. Keduanya adalah warga Petamburan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang