Suara.com - Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Mulyawan membantah pihaknya bagian dari pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019. Peryataan itu juga sudah dituangkan di dalam akun twitter Dompet Dhuafa.
“Dompet Dhuafa tidak pernah terlibat dalam kegiatan politik langsung partisan, kami bukan underbow partai politik. Dan kami tidak pernah terlibat partai dan kelompok terlarang,” ujar Imam di Mabes Polri Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).
Namun imam menyadari adanya resiko dari kegiatan kemanusiaan yang dompet dhuafa lakukan, khususnya saat kerusuhan 22 Mei di Jakarta. Tetapi Imam menegaskan kalau dompet dhuafa merupakan lembaga yang independen.
“Selama kami meyakini apa yang kami melakukan untuk kemanusiaan kami sudah meyakini akan ada sebuh konsekuensi dan tanggung jawab. Kami harus mengkomunikasikan kepada teman-teman bahwa Dompet Dhuafa lembaga independent dan objektif,” jelas Imam.
Isu ini muncul setelah Imam Mulyawan menulis di Twitter ada anggotanya yang mengalami tindakan kekerasan dari pihak Kepolisian saat kerusuhan 22 terjadi di depan Gedung Bawaslu RI dua hari lalu.
Setelah cuitan tersebut tersebar, Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) langsung menyebut Dirut Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan sebagai pendukung Capres Prabowo Subianto.
Ia menyimpulkan hal tersebut berdasarkan cuitan dan unggahan di lini masa atau timeline akun media sosial twitter milik Imam.
Hal tersebut diungkap Gus Nadir setelah Imam membenarkan ada tindakan represif dari aparat kepolisian kepada tim Dompet Dhuafa saat bertugas di aksi 22 Mei 2019 depan kantor Bawaslu. Karena itu ia mengaku tidak heran dengan sikap yang disampaikan Imam atas dugaan penyerangan terhadap anggota Dompet Dhuafa itu.
“Direktur Dompet Dhuafa ini dari timeline (TL)-nya jelas pendukung 02. Enggak heran sih,” cuit Gus Nadir dalam akun media sosial twitter miliknya @na_dirs Jumat (24/5/2019) pukul 03.43 WIB.
Baca Juga: Bertemu Polri. Dirut Dompet Dhuafa Maklumi Tindakan Polisi Karena Kondisi
Berita Terkait
-
Belum Mau Ungkap Tuntutan di MK, Kuasa Hukum Prabowo: Strategi Tak Diumbar
-
MK Sudah Terima 324 Gugatan Hasil Pileg 2019
-
Bertemu Polri. Dirut Dompet Dhuafa Maklumi Tindakan Polisi Karena Kondisi
-
Kerusuhan 22 Mei Makan Korban Jiwa, Romahurmuziy Ikut Berduka
-
Politikus PSI: Tim Anies Digaji Warga Jakarta, Tapi Ikut Urus Prabowo ke MK
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Komisi III DPR Siap Bahas RUU Perampasan Aset, Dorong Percepatan Harapan Prabowo
-
Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!