Suara.com - Anggota tim kuasa hukum Prabowo - Sandiaga, Nicholay Aprilindo belum mau menjelaskan perihal tuntutan yang akan didaftarkan dalam gugatan sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat (24/5/2019) malam. Nicholay menyebut akan merahasiakan strategi yang akan dilakukan kubu Capres dan Cawapres nomor urrut 02 itu.
Nicholay menjelaskan, bukti-bukti yang dipegang Prabowo - Sandiaga akan diungkap saat persidangan sedang berjalan. Hal itu dilakukan guna melancarkan strategi tim kuasa hukum.
"Kalau untuk bukti-bukti kita lihat di MK. Namanya strategi masa kita umbar," kata Nicholay saat konferensi pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).
Sementara Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan alasan pihaknya yang memutuskan untuk menempuh jalur ke MK.
Dahnil menuturkan, BPN Prabowo - Sandiaga awalnya tidak memiliki kepercayaan penuh dengan penegakan hukum di Indonesia dengan melihat pengalaman pada Pilpres 2014 silam.
Namun dikarenakan ada desakan dari para relawan di seluruh daerah yang menyaksikan langsung adanya kecurangan, maka pihaknya memutuskan untuk menempuh jalur konstitusi demi mengungkap adanya ketidak adilan selama Pilpres 2019 berlangsung.
"Karena permintaan desakan teman-teman di daerah yang terlibat langsung karena di luar institusi hukum enggak bisa, akhirnya kan tidak ada cara lain selain berdoa kepada Allah juga lakukan proses hukum secara konstitusional di MK," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tangani Gugatan Prabowo, MK Siap Hadapi Tekanan Massa
-
Ini Alasan BPN Tunjuk Bambang Widjojanto Jadi Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo
-
MK Sudah Terima 324 Gugatan Hasil Pileg 2019
-
Jokowi Sebut Tak Ada Hambatan untuk Atur Pertemuan dengan Prabowo, Tapi...
-
Ajukan Gugatan ke MK, Sandiaga: Sulit Katakan Pemilu Berjalan Jurdil
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja