Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pendalaman dan verifikasi terkait meninggalnya anak-anak dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei. Komisioner KPAI Siti Hikmawati mengungkapkan sebagian besar anak-anak yang terlibat dalam kerusuhan 22 Mei tidak meminta izin kepada orang tua untuk berdemo.
Hal itu diungkapkan Siti usai mengunjungi rumah duka almarhum Harun (15) yang meninggal dunia saat terlibat kerusuhan 22 Mei di Slipi, Jakarta Barat. Siti mengatakan sebagian besar anak-anak tersebut justru mengaku hendak melakukan kegiatan buka bersama.
"Posisinya anak-anak ini tidak minta ijin untuk demo ya. Mereka posisinya sedang bermain. Jadi posisinya kan tadi ada yang mau buka bersama dan seterusnya. Kebetulan, mereka mendengar suara-suara (keributan) yang apa itu mereka ingin tahu," kata Siti di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (24/5/2019).
Berkenaan dengan itu, Siti mengklaim bahwasanya KPAI telah mengingatkan kepada kedua perwakilan dari kontestasi peserta Pilpres 2019 untuk tidak melibatkan anak-anak dalam perhelatan politik. Hanya saja, apa yang terjadi di lapangan jutsru masih banyak anak-anak yang terlibat.
Berkenaan dengan itu, guna menyikapi adanya anak-anak yang terlibat dalam kerusuhan 22 Mei hingga mengalami luka dan meninggal dunia pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri.
"Kami juga mungkin nanti akan tidak saja kepada para kontestan, kita juga ingin melakukan koordinasi dengan Polri. Apakah ada penanganan-penanganan, ketika melihat anak-anak terlibat," ujarnya.
Seperti diketahui, kerusuhan 22 Mei mengakibatkan jatuhnya banyak korban luka hingga meninggal dunia. Bahakan menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta tercatat sebagian besar yang mengalami luka justru anak-anak yang berada di bawah umur 19 tahun.
Pernyataan yang sangat mengejutkan juga disampaikan oleh RS (15) salah satu peserta aksi 22 Mei di Slipi, Jakarta Barat. Meski belum memiliki hak pilih dalam Pemilu 2019, RS mengaku mengikuti aksi 22 Mei demi mencari keadilan.
"Nyari keadilan doang sih, biar adil aja. Jadi dalam Pemilu itu sebenarnya yang menang kan Prabowo, tetapi yang menang Jokowi. Ya mau nyari keadilan aja," kata RS saat ditemui di TPU Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (24/5/2019).
Baca Juga: Viral Video Jurnalis Dipersekusi saat Liput Aksi 22 Mei, Diteriaki Begini
RS juga mengaku mengikuti aksi 22 Mei diam-diam tanpa seizin orang tua. Anak yang baru duduk di bangku kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu pun sempat dimarahi orang tuanya ketika tahu ikut terlibat dalam aksi 22 Mei.
"Enggak bilang, pas tahu ikut aksi dimarahin," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf